Mimpi Petambak Udang Sekolahkan Anak ke Kairo Akhirnya Terwujud



Ogan Komering Ilir - Sinar mata Alfarezon, berkaca-kaca. Bukan tanpa sebab, sikapnya tak lepas dari rasa bangga Alfarezon yang hanya petambak udang namun bisa menyekolahkan anaknya ke Kairo, Mesir jurusan Syariah Islamiah.

Alfarezon masih ingat benar betapa semangat anaknya meraih pendidikan setinggi mungkin. Meski berada dalam keluarga yang bukan berpendidikan tinggi.

"Anak saya bilang sama saya, jika tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan pedihnya kebodohan. Saya men-support terus mengirimkan doa biar lebih semangat. Jadi dia semangat," kata Alfarezon yang sudah menjadi petambak sejak 1997 kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Semangat dan doa tanpa henti membuahkan hasil, sang anak akhirnya mendapat beasiswa dari pemerintah. "Cita-citanya agar anak saya berbakti dan soleh solehah dan berguna bagi agama dan bangsa," jelas dia bijak.

Kendati demikian, meski mendapat beasiswa, Alfarezon paham benar jika sang anak masih membutuhkan uang saku atau uang tabungan. Oleh karena itu, sedapat mungkin dia bekerja lebih keras seperti pada musim tambak udang kali ini.

Dia pun bersyukur, hasil tebaran benur kemarin membuahkan hasil hingga bisa panen sebanyak 2 ton dari dua kolam dengan modal serta biaya koperasi Rp53 juta mendapatkan Rp112 juta. Uang tersebut pun langsung dia kirim ke anaknya di Mesir melalui Agen BRILink yang ada di kampungnya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. 

Alfarezon mengaku sangat terbantu dengan keberadaan Agen BRILink terlebih sulit jika dirinya harus pergi ke bank karena jauh dan memakan biaya besar.

"Sehabis panen hasil panen saya transfer ke istri lewat Agen BRILink setelah itu istri saya transfer melalui BANK BRI karena BANK BRI itu mudah dan ada dimana-mana, sinyalnya kuat dan mudah dijangkau sampai ke pelosok desa. Naik speedboat mau ke BANK BRI tempat saya agak jauh jadi saya harus ongkos naik motor speedboat jadi saya menggunakan Agen BRILink karena di sini ada banyak BANK BRI memudahkan sekali," sambungnya senang.

Di wilayah Desa Bumi Mandira Agen BRILink setiap harinya mengelola transaksi keuangan yang tak sedikit dari para petambak. Contohnya Agen BRILInk yang ada di Koperasi Plasma Prata Mandiri (KPPM).

"Setiap hari transaksinya bisa Rp200-300 juta. Kalau lagi cair, habis panen (petambak) banyak narik bisa sampai Rp50 juta. Ada juga yang transfer, jual pakan juga suka transfer. Biasanya saya nyiapin cash Rp300 juta jadi uangnya muter," jelas Devi, salah satu Agen BRILink.

Bahkan komisi yang didapat Agen BRILink yang sudah beroperasi selama 1,5 tahun ini tak kalah menggiurkan hingga Rp2 juta dalam sehari.



Sumber: Detik.com