Pelatihan Pra Kerja Sebenarnya Bisa Gratis, Pemerintah Pemborosan?



Jakarta - Program kartu Pra Kerja yang menelan biaya Rp 5,6 triliun disebut pemborosan. Padahal banyak konten-konten pelatihan gratis yang bisa diakses oleh masyarakat.

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan langkah pemerintah untuk program kartu Pra Kerja dinilai boros.

"Jelas pemborosan dan tidak efektif. Di tengah iuran BPJS Kesehatan yang naik kemudian pemerintah mengeluh kekurangan dana untuk stimulus, ternyata ada kartu pra kerja yang justru mensubsidi platform digital," kata Bhima saat dihubungi detikcom, Selasa (19/5/2020).
Dia mengungkapkan, hal tersebut sangat kontradiktif dengan kondisi saat ini. Pasalnya, menurut Bhima masyarakat yang sudah menjalani serangkaian pelatihan juga belum tentu diterima bekerja paska pandemi karena pengusaha ragu dengan kompetensi pelatihan.

"Saran untuk pemerintah sebaiknya dibatalkan saja gelombang lanjutan kartu pra kerja. Semua dana digunakan untuk memberi bantuan saja kepada korban PJK lewat BLT misalnya," imbuh dia.

Pemerintah juga bisa mendukung platform pelatihan yang gratis di tengah pandemi. "Kan tinggal dipilih mana yang kualitasnya bagus," jelas dia.

Peneliti center of Reform Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan program kartu pra kerja ini banyak hal yang harus dievaluasi.

Misalnya program pelatihan yang relatif mahal meskipun pelatihan diberikan oleh orang yang terlatih. "Seharusnya harga pelatihan bisa ditekan," imbuh dia.

Kemudian yang harus dievaluasi adalah pra syarat ikut pelatihan untuk mendapatkan bantuan. Pasalnya dalam kondisi pandemi saat ini orang akan fokus untuk mendapatkan bantuannya dibanding pelatihan.
Seharusnya pelatihan ini bisa diubah menjadi optional atau piihan. Biarkan peserta yang lolos memilih ingin ikut pelatihan atau tidak.

"Selain itu buat pilihan agar pelatihan yang tidak digunakan secara utuh bisa dicairkan dalam bentuk uang, ini untuk memberikan pilihan kepada peserta yang hanya ingin ikut satu pelatihan saja," jelas dia.

Menurut Yusuf, saat ini memang masih terlalu prematur jika mengatakan program pra kerja pemerintah sebuah pemborosan. Karena output dari pelatihan kartu pra kerja ini juga salah satu program bantuan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Sumber: Detik.com