Jakarta - Sauna umum di Rusia, 'banya' diserbu warga usai
status lockdown dicabut dari
negara tersebut. Perempuan Rusia berbondong-bondong ke sana untuk menikmati
fasilitas air panas setelah enam minggu ditutup.
Pemandian umum ini adalah satu-satunya cara bagi banyak
orang Rusia yang tinggal di kota-kota kecil untuk membersihkan diri karena
tidak memiliki pasokan air panas di rumah. Di Tutayev, sebuah kota sekitar 300
kilometer (km) timur laut Moskow di Sungai Volga, hanya 71% dari 40.000
populasi memiliki fasilitas itu.
"Ini merupakan keharusan bagi kami karena kami tidak
dapat membersihkan diri. Bagaimana mungkin (tidak membersihkan diri), pandemi
atau tidak pandemi?" kata salah satu pengunjung banya, Svetlana Travnikova
dilansir dari Reuters, Minggu (31/5/2020).
Seorang resepsionis, Tamara Bryukova mengenakan masker dan
sarung tangan karet saat bertugas. Ia menyebut pengunjung yang datang tak
pernah berhenti bahkan untuk sampai satu minggu ke depan sudah penuh.
Orang-orang harus booking terlebih dahulu untuk membatasi
pengunjung yang masuk agar bisa jaga jarak sosial. Sebelum masuk juga
pengunjung dilakukan tes suhu dan ruang uap seperti aula didisinfeksi setiap 90
menit.
Kepadatan pengunjung terjadi karena banyak pemandian umum
serupa yang masih ditutup sebagai tindakan lockdown. Keputusan itu diambil oleh
otoritas lokal sesuai dengan situasi di lapangan.
Pejabat lokal di wilayah Yaroslav, di mana Tutayev berada,
sempat merekomendasikan banya agar bekerja tanpa pengunjung atau online untuk
mencegah penyebaran virus. Namun usulan itu sempat menyebabkan kemarahan publik
saat itu.
"Banya yang bekerja dari jarak jauh tanpa pengunjung
adalah lelucon. Ketika orang tidak bisa mandi, itu juga risiko kesehatan,"
kata warga Tutayev, Vladimir Kolomenskiy.
Sumber: Detik.com