Pendukung Iuran BPJS Naik Juga Ikut Bersuara, Ini Responsnya




 Jakarta - Polling detikcom soal setuju atau tidak iuran BPJS Kesehatan naik berakhir pada Sabtu (16/5/2020) pukul 13.00. Polling tersebut dimulai sejak Jumat (15/5) pukul waktu yang sama.

Saat polling ditutup mayoritas atau sekitar 499 pembaca detikcom menolak keras iuran BPJS Kesehatan naik. Namun ada sekitar 83 pembaca yang setuju kenaikan tersebut.

Apa saja alasan yang setuju iuran BPJS Kesehatan naik? Simak penuturan mereka di bawah ini:

"Orang yg belum sakit /keluarganya & blm pernah pake BPJS pasti marah2, haha Coba aja kalau kalian /keluarga ada yg sakit, kalian bakalam ngerasain manfaat BPJS itu seperti apa. Bapak saya sndiri bertahun2 setiap 2 minggu harus suntik matanya, sekali suntik 7jt. Bayangin. Tpi dgn BPJS, cukup bayar perbulan dgn harga yg sangat kecil. So menurut saya, dgn menaikan BPJS sebenarnya membantu org yg sakit. Pahamilah. Sekian," tutur seorang pembaca detikcom yang menulis aspirasinya di kolom komentar artikel polling, dikutip Sabtu (16/5).
Pembaca lainnya yang setuju iuran naik mempertanyakan kenapa harus ribut karena toh kenaikan ini untuk meningkatkan pelayanan. Sementara harga rokok naik nggak sampai ribut.

"Maap nih bapak ibu.. kenaikan BPJS itu cuma bbrp belas /puluh ribu aja, situ udah dapet perlindungan kesehatan. Kenapa pd ribut ya ? Rokok naek masih pd beli ? Tol naik masih pd lewat juga kan ? Motor DP nya naik masih laris juga kok.. dikasih perlindungan kesehatan pd ribet amat sih. Makanya kerja yg bener, biar bisa dapet asuransi yg layak!," kata pembaca detikcom.

"Setuju karena untuk memperbaiki layanan yang bisa diberikan bagi pasien BPJS. Sebenarnya pemerintah perlu mengecek ke fasilitas kesehatan yang ada, bagaimana BPJS sering menunggak klaim RS. Belum lagi tarif BPJS untuk beberapa penyakit, tidak seimbang dengan realita di lapangan, sehingga RS harus memanipulasi diagnosis agar tidak merugi," sambung seorang pembaca detikcom yang menguraikan kenaikan tersebut demi meningkatkan kualitas layanan.

Terakhir, seorang pembaca detikcom yang setuju iuran BPJS Kesehatan naik menyatakan kebijakan tersebut harus diambil karena pemerintah sedang susah di tengah merebaknya Corona.

"Pemerintah sedang susah, kita hendaknya membantu bukan merongrong... bagaimanapun ini lebih murah daripada sakit jadi harus bayar pengobatan sendiri kalau BPJS berhenti beroperasi," tuturnya.


Sumber: Detik.com