RI Banyak Impor Sayuran dari China
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indonesia
banyak mengimpor komoditi salah satunya sayuran dari China. Total nilai impor
Indonesia US$ 12,54 miliar sepanjang April 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan barang HS dua digit yang
paling banyak diimpor berasal dari China, terlihat nilainya mencapai US$ 762,3
juta.
"Yang mengalami peningkatan impor itu adalah ampas/sisa
industri makanan, pupuk, sayuran," kata Suhariyanto dalam paparannya via
video conference, Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Suhariyanto bilang, khusus sayuran di sini adalah bawang
putih dari negeri Tirai Bambu. Kemudian disusul oleh mesin dan perlengkapan
elektrik, serta berbagai produk kimia.
"Yang dimaksud sayuran HS 07 adalah bawang putih,
garlic yang utamanya diimpor dari Tiongkok," jelasnya.
Sementara untuk logam mulia, perhiasan permata, pria yang
akrab disapa Kecuk ini mengungkapkan mengalami penurunan yang paling tajam
sebesar US$ 225,2 juta. Kemudian senjata dan amunisi serta bagiannya, besi dan
baja, kendaraan dan bagiannya, lalu plastik dan barang dari plastik.
Pangsa pasar impor Indonesia paling besar ke China dengan
share 27,81%, lalu ke Jepang sebesar 10,57%, selanjutnya Singapura sebesar
6,46%, Thailand sebesar 6,45%, dan Amerika Serikat (AS) 5,58%.
Selanjutnya di wilayah ASEAN sharenya 20,19% dengan nilai
US$ 9,19 miliar, lalu ke Uni Eropa sharenya 8,22% dengan nilai US$ 3,74 miliar.
"Berdasarkan negara, impor dari Tiongkok alami
peningkatan US$ 762,3 juta, itu menunjukkan recovery Tiongkok berjalan cukup
bagus," katanya.
Sumber: Detik.com