Jakarta - Sejumlah bantuan peralatan medis untuk memerangi virus Corona disalurkan ke
rumah sakit (RS) dan Puskesmas. Bantuan yang diberikan berupa baju hazmat,
masker medis, sarung tangan medis, kacamata (goggles), Face shield, hand
sanitizer, thermogun, alat corona rapid test, vitamin, dan buah-buahan.
Dalam hal ini, PT Surveyor Indonesia (Persero) tergabung
dalam Satgas Tanggap Bencana BUMN Wilayah Jakarta Selatan khususnya Kecamatan
Tebet. Bantuan disalurkan ke RSUD Tebet, RS BUMN yang dipusatkan di RS
Pertamina Jaya, RSUD Bogor, RSUD Cibinong, RSKD Duren Sawit, Puskesmas
Kecamatan Tebet, Puskesmas Tebet Barat, Puskesmas Bukit Duri, Puskesmas Kebon
Baru, Puskesmas Manggarai Selatan, Puskesmas Manggarai, Puskesmas Menteng
Dalam, Puskesmas Depok Utara, Puskesmas Depok Jaya, Puskesmas Keramat Jati,
RSUD Kota Bekasi, RSUD Jati Padang, Puskesmas Palmerah dan Puskesmas Cisauk -
Kab. Tangerang.
Kegiatan ini dilakukan pula di seluruh kantor cabang yang
dimiliki, seperti Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Surabaya,
Makassar dan Balikpapan.
Tidak hanya bantuan alat kesehatan, Surveyor Indonesia
beserta BUMN lainnya seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Nindya Karya
(Persero), PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
bersinergi dengan Satgas DPR RI membuat program bersama yaitu Posko masak
Jakarta Selatan 2 tepatnya di Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu.
Surveyor Indonesia memberikan bantuan bahan baku seperti
beras, minyak goreng, ayam, telur, daging, ikan, dan sayuran kemudian diolah
menjadi nasi bungkus untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19
di beberapa kecamatan di Wilayah Jakarta Selatan. Posko Masak Jakarta Selatan 2
ini setiap harinya memproduksi 2.000 bungkus nasi.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero), Dian M. Noer
menjelaskan bahwa Surveyor Indonesia telah menerapkan langkah-langkah strategis
dalam penanggulangan pandemi COVID-19.
Mulai dari pembentukan Satuan Tugas (Satgas) pencegahan dan
pengendalian dampak COVID-19, membuat protokol penanganan COVID-19, memberikan
panduan tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Surveyor
Indonesia, melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan COVID-19, pemberian
vaksin influenza kepada pegawai, penyemprotan disinfektan di ruang kerja,
hingga implementasi kegiatan work from home (WFH).
"Sejak dini kami telah menerapkan sejumlah upaya
pencegahan dan mitigasi risiko atas pandemi COVID-19. Mulai dari sosialisasi
kepada pegawai dan masyarakat, hingga langkah kongkrit pencegahan seperti
pengaturan waktu bekerja di kantor, WFH, pembatasan perjalanan dinas, larangan
berpergian dan mudik bagi seluruh pegawai, hingga penyaluran beragam bantuan
bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan, baik di Jakarta maupun
kantor cabang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/4/2020).
Bukan hanya perusahaan, pegawai Surveyor Indonesia pun turut
menggalang dana bantuan dengan cara pemotongan langsung dari gaji yang diterima
setiap bulannya. Sumbangan yang terkumpul digunakan untuk membeli alat
kesehatan bagi tenaga medis yang diberikan ke RS BUMN.
Tercatat sampai dengan 12 Mei 2020, Surveyor Indonesia telah
menyalurkan bantuan 914 baju hazmat, 18.150 masker medis, 12.550 pasang sarung
tangan medis, 78 goggles, 75 face shield, 221 liter hand sanitizer, 9 unit
thermogun, alat corona rapid test 89 Ampul, 45 botol disinfektan, 750 box
vitamin, 2.000 masker kain untuk masyarakat umum, 300 paket sembako, buah-buahan,
dan uang tunai.
Di samping peran aktif dalam penanggulangan penyebaran
COVID-19, Surveyor Indonesia tetap menjalankan bisnis memberikan jasa pemastian
di Indonesia. Perusahaan memastikan proses bisnis berjalan optimal dengan
memanfaatkan teknologi informasi (Digitalisasi proses) melalui e-office, video
conference, ERP berbasis web, executive information system yang dapat diakses
dari mana saja dan kapan saja dengan cakupan yang luas.
Sementara itu, komunikasi dan konsultasi di semua tingkatan
dilakukan melalui rapat online, surat menyurat menggunakan e-office. Beberapa
layanan bisnis dilakukan melalui layanan online dan kegiatan rapat teknis
mengikuti kebutuhan dan keinginan klien.
"Seluruh unit operasi tetap melakukan proses pemasaran
dan penyampaian jasa sesuai kontrak kerja, kecuali ada permintaan tertulis dari
pemberi kerja. Semua personel operasi yang bertugas harus menjaga keselamatan
dan kesehatan dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan ketentuan
di area operasi," ujar Dian.
Sumber: Detik.com