Tekanan Dolar AS ke Sejumlah Mata Uang Mereda, Ini Penyebabnya



Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang sejumlah negara melemah. Hal ini seiring dengan optimisme pemulihan global dari pandemi virus Corona atau COVID-19. Meski demikian, pasar masih waspada dengan ketegangan dagang antara Cina dan AS yang masih terus berlanjut. 

Head of Strategy CMC Markets Michael McCarthy mengungkapkan saat ini pasar masih dibayangi oleh COVID-19 dan perang dagang.

"Pasar terjebak di dua ketidakpastian. Seperti ketegangan yang masih terjadi antara Cina dan AS. Namun pelonggaran lockdown atau pembatasan di sejumlah negara justru menimbulkan optimisme baru," kata McCarthy dikutip dari Reuters, Selasa (26/5/2020).

Riset ANZ menyebut saat ini pemulihan ekonomi global memang masih sulit. Namun masih ada harapan untuk pulih. 

"Kami percaya ini akan berakhir, walaupun belum tahu kapan akan selesai dan ada kemungkinan depresiasi berlanjut," imbuh dia.

Sejumlah negara memang memproyeksi terjadi penurunan pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan ekonomi global yang rendah akibat terpapar virus Corona. 

Virus ini juga mempengaruhi perdagangan dunia hingga menyebabkan ekonomi Singapura kontraksi hingga 4-7%. Kepala riset Melbourne Pepperstone Chris Weston mengungkapkan memang hal ini juga akan mempengaruhi suku bunga.


Sumber: Detik.com