Riau update - Kopi sering menjadi minuman wajib di pagi hari
bagi sebagian orang atau menemani waktu bekerja.
Entah meminum latte, espresso, cold brew, atau mungkin kopi tubruk.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Ahli Gastroenterologi Integratif Marvin Singh, M.D.
menjelaskan, sensasi tersebut bisa disebabkan oleh sejumlah faktor.
Misalnya, suhu hangat dari air mungkin bisa menstimulasi
motilitas (daya gerak).
"Kafein juga berkontribusi atas kontraksi pada usus
besar," katanya, seperti dilansir dari Mind Body Green.
Saat ini sudah ada beberapa studi yang mendalaminya, namun
jumlahnya belum cukup untuk mengonfirmasi teori apapun.
Meski begitu, Dokter Kedokteran Fungsional Wendie Trubow,
M.D., MBA, mengatakan, kopi memang bisa meningkatkan aktivitas pada usus yang disebut
peristaltik.
Artinya, meski penyebabnya belum jelas, minum kopi ketika
mengalami sembelit mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah.
Lalu, apakah suhu air
memengaruhi?
Kopi sering menjadi minuman wajib di pagi hari bagi sebagian orang atau menemani waktu bekerja.
Entah meminum latte, espresso, cold brew, atau mungkin kopi tubruk.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Ahli Gastroenterologi Integratif Marvin Singh, M.D.
menjelaskan, sensasi tersebut bisa disebabkan oleh sejumlah faktor.
Misalnya, suhu hangat dari air mungkin bisa menstimulasi
motilitas (daya gerak).
"Kafein juga berkontribusi atas kontraksi pada usus
besar," katanya, seperti dilansir dari Mind Body Green.
Saat ini sudah ada beberapa studi yang mendalaminya, namun
jumlahnya belum cukup untuk mengonfirmasi teori apapun.
Meski begitu, Dokter Kedokteran Fungsional Wendie Trubow,
M.D., MBA, mengatakan, kopi memang bisa meningkatkan aktivitas pada usus yang disebut
peristaltik.
Artinya, meski penyebabnya belum jelas, minum kopi ketika
mengalami sembelit mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah.
Lalu, apakah suhu air memengaruhi?
Ia menambahkan, ada dua hal utama yang menstimulasi saluran gastrointestinal, yakni makan dan bangun tidur.
Sehingga ketika kita bangun tidur dan minum minuman hangat
di pagi hari, aktivitas itulah yang mungkin menjadi alasan kita ingin buang air
besar.
Namun, jika minum kopi dilakukan di
waktu lainnya, suhu air mungkin tidak memberikan perbedaan.
"Bahan kimia asam dan senyawa lain dalam kopi mungkin masih berkontribusi pada pergerakan usus," kata Singh.
Pencegahan
Jika kamu tidak suka dengan sensasi ingin buang air besar
setelah minum kopi.
Maka hindari meminumnya di pagi hari.
"Ini bukan sesuatu yang pasti, namun kemungkinan waktu
dan jumlah kopi
yang kita minum akan memengaruhi pergerakan usus," ujar Singh.
Selain itu, jika kamu sensitif terhadap laktosa, mengganti
creamer susu dengan susu almond atau susu gandum bisa menjadi alternatif untuk
membantu mengurangi gas dan kembung.
Sayangnya, jika tubuhmu responsif terhadap kopi, kamu
kemungkinan sulit menghentikan efeknya ketika minum kopi.
"Jika itu merepotkan, kamu bisa mencoba mengganti kopi dengan teh
atau air hangat dengan lemon," kata Trubow.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan
judul "Mengapa
Minum Kopi Bisa Timbulkan Sensasi Ingin BAB?"
Sumber: Tribune.com