10 Emiten RI Dinilai Layak Dilirik Investor, Ini Daftarnya
Jakarta - Sebanyak 10 perusahaan tercatat di Indonesia
dinyatakan masuk dalam kategori ASEAN Asset Class (aset berkelas) yang dinilai
memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan layak dilirik kalangan investor
global.
Hasil penilaian Asean Corporate Governance Scorecard (ACGS)
dari 100 Perusahaan Tercatat (Publicly Listed Companies/PLCs) dengan
kapitalisasi pasar paling besar di tiap negara menunjukkan bahwa tingkat
praktik tata kelola yang baik dan pengungkapan lebih dipengaruhi oleh sikap
dari manajemen puncak dibanding ukuran perusahaan tercatat tersebut.
"ACGS dibuat dalam rangka mendukung upaya untuk
meningkatkan kepercayaan investor atas kualitas perusahaan di regional ASEAN.
Hasil penilaian ASEAN Asset Class tahun 2019 yaitu untuk tahun buku yang
berakhir pada tahun 2018, terdapat 10 perusahaan tercatat Indonesia yang masuk
dalam daftar ASEAN Asset Class, dengan nilai 97,5 ke atas, dan terdapat
peningkatan sebesar 25% jika dibandingkan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 8
perusahaan tercatat," terang Corporate Governance Expert (CG Expert)
Angela Simatupang dalam keterangannya Rabu (10/6/2020).
Angela menambahkan untuk peringkat ASEAN Corporate
Governance Scorecard (ACGS) Indonesia yang dinilai dua tahunan secara rata-rata
menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 0,3%, dari 70,59 pada tahun 2017
menjadi 70,8 pada tahun 2019. Skor tertinggi meningkat sebesar 3,9%, dari
109,61 menjadi 113,84. Namun, skor terendah menurun sebesar 8,12%, dari 40,9
menjadi 37,58.
Ia menjelaskan tujuan dari ASEAN Corporate Governance
Initiative yang diperkenalkan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) antara
lain meningkatkan standar dan praktik tata kelola perusahaan terbuka di ASEAN,
memberikan visibilitas internasional yang lebih baik mengenai perusahaan
terbuka di ASEAN yang memiliki tata kelola yang baik dan layak untuk menjadi
target investasi, mendukung inisiatif ACMF lainnya, serta mempromosikan
perusahaan di ASEAN sebagai aset yang berkelas (asset class). ACMF adalah forum
regulator pasar modal di negara ASEAN.
Terdapat tiga Perusahaan Tercatat yang mendapat skor ACGS
tertinggi (Top 3 Indonesia PLCs) yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sementara
Perusahaan Tercatat yang masuk dalam kategori ASEAN Asset Class lainnya adalah
PT Antam Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank
Permata Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT XL Axiata Tbk, dan PT Maybank
Indonesia Tbk.
Dibandingkan penilaian ACGS pada tahun 2017, pada penilaian
ACGS tahun 2019 ini terdapat 3 (tiga) Perusahaan Tercatat yang menunjukkan
usaha luar biasa dan mengalami peningkatan skor yang signifikan dalam penerapan
dan pengungkapan praktik governancenya. Adapun 3 (tiga) Perusahaan Tercatat di
luar kategori ASEAN Asset Class yang berhasil meningkatkan skornya secara
signifikan tersebut yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk naik 20,73% dengan
skor 74,04, PT Vale Indonesia Tbk naik 20,68% dengan skor 83,36 dan PT Adaro
Energy Tbk naik 19,06% dengan skor 65,03.
"Hasil penilaian menunjukkan bahwa tingkat praktik tata
kelola yang baik dan pengungkapan sangat dipengaruhi oleh sikap dari manajemen
puncak perusahaan daripada ukuran perusahaan. Selain itu, ketersediaan
peraturan yang lebih ketat juga berperan signifikan dalam penerapan praktik
tata kelola yang baik, seperti ditunjukkan oleh pencapaian lebih tinggi skor
yang dibukukan Perusahaan Tercatat perbankan," jelas Angela.
Angela telah mendalami bidang governance sejak tahun 1996
dan merupakan salah satu penyusun pedoman governance di Indonesia. Selain itu,
Angela juga anggota dari International Internal Audit Standards Board (IIASB)
di Institute of Internal Auditor Global dan salah satu Global Board of
Directors RSM International yang berkantor di London. Bersama dengan Corporate
Governance Experts dan Domestic Ranking Body dari negara-negara ASEAN lainnya,
Angela melakukan review dan penilaian terhadap skor ASEAN Corporate Governance
100 Perusahaan Tercatat berkapitalisasi besar dari masing-masing negara.
"Hasil penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard
tahun 2019 juga menunjukkan terdapat 7 perusahaan tercatat yang berhasil
memperoleh skor di atas 100 dibandingkan tahun 2017 yang hanya 3 (tiga)
Perusahaan Tercatat," jelas Angela.
Dia memaparkan, penilaian corporate governance terhadap 100
Perusahaan Tercatat dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut sudah mewakili
84,3% dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia per 31 Maret 2019 dan
15,9% dari jumlah Perusahaan Tercatat di Indonesia.
Sumber: Detik.com