Anggaran Anti-Gizi Buruk Malah Dipakai buat Bikin Pagar?
Jakarta - Pemerintah saat ini tengah fokus melakukan
reformasi anggaran khususnya dalam RAPBN 2021. Kebijakan itu dilakukan lantaran
banyaknya program di kementerian dan lembaga yang tidak efisien.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
menyebutkan banyak sekali program di kementerian dan lembaga yang ternyata
penggunaan anggarannya sangat jauh dari manfaat programnya.
Suharso mencontohkan program pemberantasan stunting. Menurut
data yang dia temukan bahkan ada satu kementerian yang menjalankan program
stunting tapi penggunaan anggarannya hanya membuat pagar puskesmas.
"Misalnya program stunting, itu saya bisa zoom terus
data anggarannya. Ada salah satu kementerian ikut program stunting tapi dia
mengerjakan pagar puskesmas," ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI yang
membahas reformasi penganggaran dalam RAPBN 2021 di gedung DPR, Jakarta, Selasa
(23/6/2020), mengutip Detik.com
Dia menjelaskan, program seperti stunting memang bisa
dikerjakan di banyak kementerian. Dia mencontohkan suatu daerah tinggi angka
stunting karena permasalahan air bersih. Maka pengerjaan teknis air bersih
dilakukan di Kementerian PUPR bukan Kementerian Kesehatan.
Pemerintah sendiri sudah memangkas program-program di
kementerian dan lembaga. Dari sebelumnya ada 428 program menjadi 102 program.
Suharso menjelaskan, sejak awal pemerintahan Jokowi memang
sudah dipertegas tidak ada visi misi menteri, yang ada hanya visi misi
presiden. Ketegasan itu juga turut mendorong efisiensi dari program-program di
kementerian dan lembaga.