Haji 2020, Saudi Berharap Keputusan Terbaik untuk Jamaah


Jakarta - Pandemi virus corona yang masih terjadi mengakibatkan seluruh waspada termasuk Arab Saudi. Kegiatan yang berisiko meningkatkan penularan COVID-19 ditunda hingga situasi menjadi lebih salah satunya ibadah haji dan umroh.

Kendati begitu, Saudi tetap berharap haji dan umroh bisa dilaksanakan pada tahun ini. Harapan pada keputusan terbaik ini tertulis dalam Tweet @HaramainInfo
"Ya Allah Subhanahu wa ta'ala, kabulkanlah permohonan muslim seluruh dunia untuk segera pergi haji dan umroh," tulis @HaramainInfo.

Sebelumnya dikutip dari Financial Times, Saudi mempertimbangkan segala kemungkinan terkait pelaksanaan haji 2020. Termasuk pembatalan haji setelah kasus COVID-19 masih ditemukan di negara tersebut.

"Isu ini dipelajari dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai skenario. Keputusan resmi akan dibuat dalam waktu sekitar satu minggu," kata seorang pejabat senior dari kementerian haji dan umroh pada (12/6/2020), melansir detik.com

Opsi lain adalah tetap melakukan haji 2020, namun dengan kapasitas lebih kecil dan protokol kesehatan yang ketat. Pejabat tersebut mengatakan, keputusan apa pun yang diambil akan mengutamakan kesehatan dan keselamatan para jamaah haji.

Setiap tahun diperkirakan sekitar dua juta muslim dari seluruh dunia berkumpul di Kakbah untuk menunaikan haji. Dalam sejarahnya, ibadah haji sempat beberapa kali menghadapi risiko batal akibat penyakit misal Ebola dan MERS.

Dua penyakit tersebut diyakini berbeda dengan COVID-19 yang memiliki daya penularan lebih tinggi, terutama pada yang sejarah penyakit tertentu. Dengan kondisi tersebut, COVID-19 perlu penanganan berbeda dibanding Ebola dan MERS.

Dikutip dari MEHR News Agency, Kepala Kantor Regional WHO untuk Mediterania Timur Dr Dalia Samhouri saat ini sedang dalam pembicaraan dengan pihak Saudi. Pembicaraan tersebut terkait pembatalan haji 2020 akibat COVID-19.

Jika tetap dilaksanakan, maka WHO akan mengawasi pelaksanaan haji akibat pandemi COVID-19 yang masih terjadi. Belum ada keputusan yang diambil dari pembicaraan tersebut.

Saat ini sedikitnya ada 8 negara, termasuk Indonesia, yang telah membatalkan haji 2020 dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan jamaah. Negara tersebut adalah Afrika Selatan, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, India, Mesir, dan Uzbekistan.