Ini Penjelasan BMKG Mengenai Embun Es Yang Muncul di Dieng


Foto: dok Hasta, warga Dieng
Banjarnegara - Fenomena alam kembali terjadi di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Hari ini kompleks Candi Arjuna diselimuti embun es. Lalu apa analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)?

Kepala Stasiun Geofisikia BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie mengatakan embun upas adalah fenomena yang terjadi di wilayah dataran tinggi Dieng dengan topografi pegunungan di atas 2.000 meter dari permukaan laut. Embun es biasanya terjadi antara Bulan Mei sampai Agustus saat musim kemarau.

"Sekarang di wilayah Jawa Tengah sebagian sudah masuk musim kemarau. Ini ditandai dengan menguatnya angin timuran. Hal ini mengakibatkan sedikitnya uap air yang terbentuk meskipun hanya sedikit yang berkurang dari kondisi normal," kata Setyoajie saat dihubungi detikcom, Jumat (12/6/2020).

Ia juga menjelaskan, berdasarkan citra satelit himawari-8 pada kanal water vapour, Jumat (12/6/2020) pukul 14.00 WIB terlihat intrusi kering dari Australia kuat di wilayah Jawa Tengah. Hal ini mengakibatkan berkurangnya uap air dan membuat pembentukan awan berkurang hingga tidak terbentuk awan.

"Dengan tidak terbentuk awan, outgoing solar radiation dari gelombang panjang permukaan bumi menjadi tinggi. Selain itu outgoing solar radiation yang tinggi juga menyebabkan suhu udara turun drastis sehingga pada dini hari suhu dapat mencapai di bawah titik beku," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, fenomena embun es kembali terjadi di dataran tinggi Dieng, Jumat (12/6/2020). Suhu di kompleks Candi Arjuna turun hingga minus 2 derajat celsius.

"Iya betul muncul embun es di kompleks Candi Arjuna. Tadi pagi saya terima laporan dari karyawan UPT pengelolaan objek wisata Dieng kalau turun embun es. Dia juga mengirim foto embun esnya," kata Kepala UPT Pengelolaan Objek Wisata Dieng, Banjarnegara, Aryadi Darwanto, Jumat (12/6).

Sementara itu, salah seorang warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Hasta Priyandono sempat mengabadikan area Candi Arjuna yang membeku, Jumat (12/6) pagi. Daun, rumput serta plastik terlihat memutih akibat embun yang membeku.

"Tadi pagi saya cek di sekitar Candi Arjuna embun es sudah turun. Saat itu, suhu turun hingga minus 2 derajat celsius," kata Hasta saat dihubungi detikcom.

Namun, embun es tersebut hanya terlihat di sekitar kompleks Candi Arjuna. Sehingga belum sampai mengancam pertanian kentang warga Dieng.

"Embun es ini baru terlihat di sekitaran kompleks Candi Arjuna. Belum sampai di lahan pertanian warga. Jadi tanaman warga masih aman," terangnya.

Hasta menjelaskan, tanda akan turunnya embun es ini sudah mulai terlihat sejak Kamis (11/6) malam. Suhu di pemukiman warga Dieng Kamis malam sudah turun hingga 6 derajat celsius.

"Tanda-tandanya sudah turun sejak tadi malam. sekitar pukul 00.00 WIB suhu 6 derajat celsius dan setengah 5 turun 4 derajat celsius. Dan tadi setelah Subuh saya ke kompleks Candi Arjuna minus 2 derajat celsius. Kompleks Candi Arjuna memang lebih dingin dibanding permukiman warga," jelasnya.


Sumber: Detik.com