RIAUUPDATE.COM, PEKANBARU - Juru Bicara
Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan penambahan 8 kasus positif
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Riau klaster karyawan bank BUMN BRI baru
permulaan gelombang kedua penularan Covid-19 di Riau.
Dimana penambahan 8 kasus Covid-19 semua dirawat Pekanbaru.
Dari 8 kasus itu 7 kasus diantaranya merupakan klaster karyawan BRI.
"Penambahan 8 kasus positif kemarin menunjukan bahwa
persoalan ini belum selesai. Ini baru permulaan dari gelombang kedua,"
kata Indra Yovi, dikutip Cakaplah.com.
Untuk itu, Yovi menegaskan tidak ada kata-kata Riau
terbaik dan bagus dalam penanganan Covid-19, yang berpatok dengan tingginya
angka kesembuhan pasien Covid-19.
"Kita belum bisa menyampaikan hal itu. Belum bisa kita
menyampaikan kata-kata berlebihan angka kesembuhan pasien Covid-19 Riau bagus.
Karena ini menjadi tanda dan sinyal bahwa masih ada masalah besar,"
tegasnya.
Untuk itu, Yovi mengimbau, terutama kepada Pemko Pekanbaru
harus melakukan sesuatu yang lebih kuat lagi (protokol kesehatan) di
daerah-daerah keramaian.
"Karena kami melihat beberapa minggu terakhir tingkat
kesadaran masyarakat menggunakan masker sangat rendah. Walaupun ada penelitian
yang menyatakan bagus, tapi secara observasi lapangan belum memenuhi
syarat-syarat protokol kesehatan," ujarnya.
"Ini kami takutkan pertanda awal, jika ini tidak cepat
ditangani, ini akan berkembang dan tidak terkontrol. Makanya perlu dilakukan
tindakan cepat dan tepat untuk mencegah penularan Covid-19, supaya Riau tidak
terjadi seperti di daerah-daerah lain," tukasnya.