London - Para pemain Liga Inggris diharapkan bisa
merayakan selebrasi dengan cara berlutut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk
dukungan kepada mendiang George
Floyd.
Kasus pembunuhan George Floyd oleh oknum polisi Minneapolis,
Amerika Serikat, pada pekan lalu menjadi pembicaraan dunia internasional.
Suara-suara dukungan dan menuntut keadilan buat warga keturunan Afrika-Amerika
tersebut menggema, hingga berbuntut aksi massa dan kerusuhan di Negeri Paman
Sam.
Solidaritas buat George Floyd juga terlihat di sepakbola
Eropa. Pemain-pemain Liga
Jerman semisal Jadon Sancho, Achraf Hakimi, Marcus Thuram, serta Weston
McKennie menunjukkan dukungan mereka buat pria 46 tahun itu dalam laga
Bundesliga akhir pekan kemarin.
Dukungan juga muncul dari beberapa klub Premier League. Liverpool dan Chelsea menampilkan bentuk
solidaritas mereka kepada George Floyd dalam sesi latihan tim dengan cara
berlutut di tengah lapangan.
Berbagai aksi simpatik buat George Floyd itu turut mendapat
perhatian Kick It Out,
organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kesetaraan dan perlawanan terhadap
rasisme di sepakbola. Sanjay Bhandari, pemimpin Kick It Out, mengimbau para
pemain Premier League tak ragu menunjukkan dukungannya buat George Floyd
sebagai bagian dari kampanye menentang kekerasan rasial.
"Saya ingin mendorong para pemain buat protes jika dia
mau, tetapi saya juga ingin mengimbau mereka melakukannya dengan cara yang
tidak membuat mereka terkena sanksi yang tidak perlu," Bhandari
mengungkapkan, dikutip dari Daily Star.
"Jika mereka dapat melakukan itu dengan cara berlutut
dan bila setiap pemain melakukan hal tersebut, maka ini bisa menjadi pesan yang
sangat kuat," dia menambahkan.
"Saya tertarik mendengar apa yang dipikirkan pihak
berwenang tentang hal ini, apakah itu akan melanggar peraturan atau tidak. Bagi
saya, ini tentang menunjukkan solidaritas," demikian kata Bhandari.
Federasi Sepakbola Inggris (FA) sebelumnya telah berjanji
tidak akan menghukum pemain yang menyuarakan aksi solidaritas buat George Floyd
di lapangan. Mereka menegaskan menolak segala bentuk diskriminasi, termasuk
rasisme.
Sumber: Detik.com