Pemerintah Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II Minus 4%



Jakarta - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Reza Yamora Siregar memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 minus 3-4%. Menurutnya, pertumbuhan negatif tersebut disebabkan oleh pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menghambat berbagai kegiatan ekonomi.

"Kuartal II ini saya ekspektasi negatif. Saya melihat di pasar, di pasar juga sudah banyak membuat proyeksi dan saya kira akan negatif 3-4% di kuartal II-2020," ungkap Reza dalam diskusi online Ngopi Tekno, Rabu (10/6/2020).
Reza mengatakan, PSBB yang baru diumumkan di bulan Maret 2020 memang dampaknya baru terasa di kuartal II-2020. Oleh sebab itu, sejak awal pandemi di Indonesia, pemerintah fokus untuk memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat sebagai upaya menjaga daya beli.

"Purchasing power ini yang kita jaga. Maka bulan-bulan pertama fokusnya di situ," tutur dia.

Dengan sederet bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, harapannya di kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik. Tak hanya mengandalkan upaya mempertahankan daya beli masyarakat, menurut Reza kebijakan PSBB juga harus dipertimbangkan kembali untuk melihat hasil yang membaik di kuartal III itu.

"Kalau perekonomian ini jalan, recovery jalan, PSBB jalan, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) jalan, kita akan lihat pick up di kuartal III-2020. Di kuartal III paling tidak kalau negatif ya kecil,tapi mudah-mudahan positif," terangnya.
Dengan keseluruhan proyeksi tersebut, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 akan kembali positif. Sehingga, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 (full year) bisa tetap dijaga positif.

"Pemerintah sendiri mengharapkan bahwa secara keseluruhan 2020 ini kita masih bisa tumbuh positif walaupun positifnya itu yang tadinya kita ekspektasi 3-4%, sekarang 1%. IMF sudah di bawah itu, 0,5%. Bank Dunia juga 0%. Nah ekspektasi kita perekonomian ini paling tidak tumbuh," pungkasnya.

Sumber: Detik.com