Perempuan Lebih Baik dalam Mencegah Covid-19
Foto: Ilustrasi corona |
Jakarta - Hasil survei sosial demografi dampak corona (Covid-19)
Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru menunjukkan perempuan di Indonesia lebih
baik dalam melakukan protokol kesehatan pencegahan corona virus disease 2019.
Dalam webminar Membedah Hasil Survei Sosial Demografi Dampak
Covid-19: Pengaruhnya pada Perilaku dan Produktivitas Penduduk yang digelar
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Sabtu, Kasubdit Indikator
Statistik BPS Windhiarso Ponco Adi Putranto memaparkan perbandingan perilaku
antara laki-laki dan perempuan terhadap 13 indikator imbauan pemerintah tentang
protokol pencegahan Covid-19.
Berdasarkan hasil survei terhadap 87.379 responden dengan
kelompok umur 17 tahun ke atas, didapati 88 persen perempuan yang dalam
"self-assessment" nya memahami pengetahuan jaga jarak sedangkan
laki-laki 85 persen.
Selanjutnya, 77 persen responden perempuan tetap tinggal di
rumah guna menghindari terinfeksi SAR-CoV-2, sementara hanya 67 persen
laki-laki yang tetap tinggal di rumah selama pandemi.
"Tentu ada banyak
alasan latar belakang ini kecenderungan kepala rumah tangga kerja di luar
rumah," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Terdapat 89 persen perempuan yang mengikuti protokol
penggunaan masker, sedangkan laki-laki hanya 77 persen. Ada 16 persen perempuan
menggunakan sarung tangan, dan 12 persen laki-laki menggunakannya.
Untuk penggunaan hand sanitizer, ada 69 persen perempuan
merespons dan 60 persen responden laki-laki menggunakannya. Ada 85 persen
perempuan menjawab mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun, sedangkan
laki-laki hanya 76 persen.
Jika 59 persen perempuan mengatakan menghindari menyentuh
wajah maka hanya 46 persen laki-laki yang melakukannya. Sementara 87 persen
perempuan menghindari berjabat tangan, ada 73 persen laki-laki yang melakukan
hal sama.
Ada 82 persen koresponden perempuan yang menghindari
pertemuan atau antrean, sedangkan laki-laki ada 73 persen melakukan hal sama.
Selain itu ada 70 persen perempuan yang menghindari menyentuh benda di area publik,
hanya 59 persen laki-laki melakukan hal sama.
Survei juga menunjukkan 85 persen perempuan menghindari
transportasi umum, sementara laki-laki 80 persen. Ada 67 persen perempuan
menerapkan jaga jarak 1-2 meter di luar rumah, hanya 60 persen melakukan itu.
Terdapat 82 persen perempuan yang memberitahu jika bergejala
sakit. Dan 72 persen responden laki-laki melakukan hal sama. "Tentang
protokol pencegahan Covid-19 ternyata responden perempuannya lebih baik
berperilaku PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan protokol pencegahan
Covid-19 dibanding laki-laki. Dalam "self assessment" mereka dari
skala 0-10, saya kategorikan 0-4 tidak baik, 5-7 sedang, 8-10 baik dan yang di
sini disajikan yang baik," ujar dia.
Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Badan Pusat
Statistik (BPS) Ali Said mengatakan tujuan survei tersebut ada tiga, yakni
mendapatkan data statistik cepat dampak Covid-19, menggali perilaku masyarakat
terkait penanganan Covid-19, mendapatkan gambaran sosial ekonomi masyarakat
terdampak Covid-19.
Pada survei itu ia mengatakan non probability sampling yang
dipilih, alasannya karena ingin memperoleh respons cepat dengan dana terbatas
di tengah sulitnya akses pada responden di tengah pemberlakukan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB). Dari lima jenis metode non probability pada
survei kali ini BPS memilih menggunakan convenience sampling, self selection
dan snowballing sampling.
Mengutip: Riaupos.co