Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Tambahan 1.043 Kasus Corona Pada 9 Juni

Foto: Screenshot YouTube BNPB
Jakarta - Pemerintah kembali mengumumkan data terbaru kasus Corona (COVID-19) di Indonesia. Pada hari ini, tercatat ada 33.076 orang positif Corona, 11.414 orang sembuh, dan 1.923 meninggal dunia. 

"Kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 16.181 sehingga kemudian total spesimen yang sudah kita periksa adalah sebanyak 429.161 spesimen. Dari hasil ini kita dapatkan jumlah konfirmasi COVID-19 yang positif sebanyak 1.043," kata Jubir Pemerintah untuk Penanganan Corona, dr Achmad Yurianto saat konferensi pers di akun YouTube BNPB, Selasa (9/6/2020).

Yuri menyampaikan bahwa sebaran kasus positif tidak merata di seluruh Indonesia. Adapun, penambahan terbesar hari ini terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 232 kasus baru.

"Tentunya, jumlah ini sebarannya tidak merata di seluruh Indonesia. Sebagai contoh, sebaran terbanyak yang kita dapatkan hari ini adalah di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 232 kasus baru namun juga bersamaan dengan itu hari ini dilaporkan 165 orang dinyatakan sembuh. Kemudian yang kedua adalah Jawa Timur sebanyak 220 kasus baru dengan 85 sembuh. Kemudian Sulawesi Selatan 180 kasus dan 31 kasus sembuh. Kalimantan Selatan hari ini melaporkan kasus baru sebanyak 91 orang dan 1 sembuh, Sulawesi Utara 41 orang dan tidak ada laporan hari ini sembuh," ungkapnya.

Selain Yuri, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan beberapa pesan kesehatan kepada masyarakat selama menjalani new normal. Salah satunya, membiasakan diri untuk menggunakan masker kain saat beraktivitas di luar. Masyarakat pun disarankan untuk membawa lebih dari satu masker.

"Penggunaan masker ketika di ruang publik telah banyak direkomendasikan. Pada awalnya, masker hanya disarankan pada orang yang sakit atau merasa sakit. Tetapi, dengan semakin berkembangnya penelitian terkait COVID-19 maka kita semakin mengerti bahwa ternyata semua orang yang beraktivitas di luar rumah sangat disarankan untuk menggunakan masker. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari satu orang ke orang lainnya,"kata dr. Reisa.

"Penggunaan masker disarankan maksimal 4 jam dan harus diganti dengan yang baru atau yang bersih. Oleh karena itu, masyarakat disarankan membawa beberapa buah masker ketika harus pergi ke luar rumah ketika beraktivitas," lanjut dr. Reisa.

Berikut pernyataan lengkap Achmad Yurianto dan dr. Reisa Broto Asmoro:

Selamat sore saudara-saudara sekalian, kembali kami akan sampaikan perkembangan percepatan penanganan COVID-19 sampai dengan hari ini 9 Juni 2020 pukul 12.00 WIB. Saya bersama dr. Reisa Broto Asmoro akan menyampaikan berbagai informasi dan pesan-pesan mengenai pengendalian COVID-19 serta adaptasi kebiasaan baru yang produktif dan aman dari COVID-19. Oleh karena itu, kami persilahkan dr Reisa.

Terimakasih bapak dr. Ahmad Yurianto. Selamat sore saudara saudari sekalian. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terus bekerja sama kementerian, lembaga usaha, perguruan tinggi, kawan-kawan media dan seluruh potensi yang ada di masyarakat baik yang ada di pusat maupun daerah atau yang kami sebut pentahelix berbasis komunitas. Sejak gugus tugas berdiri di 13 Maret, telah dianjurkan pesan pencegahan penting seperti cuci tangan dengan air mengalir dengan sabun selama 20 detik. Jaga jarak sekitar 1-2 meter dan gunakan masker saat berada di ruang publik atau kerumunan. Penggunaan masker ketika di ruang publik telah banyak direkomendasikan. Pada awalnya, masker hanya disarankan pada orang yang sakit atau merasa sakit. Tetapi, dengan semakin berkembangnya penelitian terkait COVID-19 maka kita semakin mengerti bahwa ternyata semua orang yang beraktivitas di luar rumah sangat disarankan untuk menggunakan masker. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari satu orang ke orang lainnya. Karena kita sudah tahu bahwa virus COVID-19 menular melalui droplets atau percikan air liur yang dapat terpercik keluar ketika seseorang itu berbicara atau bersin atau batuk maka masker dapat menjadi penghalang agar percikan air liur tidak menyebar ke lingkungan sekitar. Hal ini sangatlah penting untuk dipahami karena virus tersebut tidak dapat kita lihat secara kasat mata maka kita tidak bisa mengetahui dimana virus tersebut berada atau siapa saja yang mengidap dan membawa virus tersebut. Agar kita dapat melindungi diri kita dan orang lain, maka sebaiknya masker wajib digunakan dengan cara yang baik dan benar. Semua pihak wajib menggunakan masker selama pandemi berlangsung. Terutama, apabila di lingkungan penuh sesak atau berjumpa dengan orang lain.

Saudara saudari sekalian, ada tiga jenis masker yaitu masker kain, masker bedah dan masker N-95.
Masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki tiga lapisan kain. Lapisan pertama adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun yang dilapisi oleh lapisan yang bisa mendukung agar filtrasi lebih optimal. Bisa dari katun atau polyester. Kemudian, lapisan ketiga atau yang paling luar merupakan lapisan hidrofobik atau bersifat anti air, seperti terbuat dari polypropylene atau polyester. Masker kain ini dapat dicuci dan digunakan kembali. Oleh karena itu, penggunaan, penyimpanan serta pencucian masker pun harus tepat agar awet dan dapat digunakan berulang-kali. Penggunaan masker disarankan maksimal 4 jam dan harus diganti dengan yang baru atau yang bersih. Tetapi, apabila maskernya basah atau lembab maka harus segera diganti. Oleh karena itu, masyarakat disarankan membawa beberapa buah masker ketika harus pergi ke luar rumah ketika beraktivitas. Penggunaan masker pun harus tepat misalnya menutupi hidung sampai dengan dagu dengan tidak menaik-turunkan masker, dengan tidak menyentuh bagian depan masker setelah digunakan beberapa saat. Untuk melepasnya masker juga perlu diperhatikan. Cukup pegang bagian tali masker tanpa menyentuh bagian kain dan langsung dimasukkan ke kantong kertas tertutup atau kantong plastik guna mencegah pencemaran ke barang-barang di sekitarnya. Lalu, segera cuci setelah kita sampai di rumah kembali. Penggunaan masker ini hanya akan efektif apabila kita menerapkan protokol kesehatan lainnya juga dengan baik yaitu cuci tangan sebelum gunakan masker, hindari memegang area wajah terutama hidung dan mulut. Jangan memegang kain bagian depan masker ketika digunakan. Penggunaan masker untuk masyarakat selain untuk kita sendiri, masker juga dapat kita berikan kepada orang lain sebagai bentuk solidaritas. Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku.

Dalam pernyataan terkini awal Juni 2020, WHO mendorong pemerintah seluruh dunia untuk harus menganjurkan masyarakat umum mengenakan masker non medis dalam situasi dan keadaan tertentu. Hal ini sebagai bagian dari pendekatan komprehensif untuk menekan penularan sars cov 2 atau virus penyebab penyakit COVID-19 ini. Saya ingatkan sekali lagi bahwa dalam konteks pandemi COVID-19 WHO menganjurkan semua orang meskipun menggunakan masker tetap harus menghindari kerumunan dan tempat ramai, menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain terutama dari mereka yang bergejala atau mengalami gangguan pernapasan seperti batuk, bersin, demam dan lain-lain. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan bila tidak ada gunakanlah handwrap berbasis alkohol. Mempraktekkan etika batuk dan bersin juga penting dengan cara menutup hidung dan mulut dengan siku terlipat atau gunakan kertas tisu pada saat batuk atau bersin. Kemudian segera dibuang tissuenya dan cuci tangan jangan menyentuh mulut, mata, hidung dengan tangan yang kotor.

Saudara-saudari, dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini mari kita budayakan memakai masker di tempat umum, kantor, pasar, sarana transportasi dan ruang publik lainnya. Untuk memastikan kita aman dari COVID-19 sekaligus tetap bisa produktif berkarya. Menjaga kelangsungan rumah tangga dan keluarga dan bermasyarakat, meningkatkan kegiatan gotong-royong dan solidaritas kita dalam bersama melawan COVID-19. Lakukan hal ini dengan disiplin, lindungi diri, lindungi orang lain. Pastikan kita, keluarga, tetangga, kerabat dan kawan aman dari COVID-19 dan tetap produktif membangun bangsa. Saya yakin saudara-saudara sekalian, kita pasti bisa mengalahkan COVID-19 dan melewati pandemi ini saya percaya sekali kepada kemampuan kita bersama. Salam sehat. Saya persilahkan kembali bapak dr Ahmad Yurianto untuk menyampaikan data terkini.

Achmad Yurianto

Terimakasih dr. Riza.
Saudara-saudara, kinerja data yang kita himpun sampai dengan hari ini adalah sebagai berikut. Kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 16.181 sehingga kemudian total spesimen yang sudah kita periksa adalah sebanyak 429.161 spesimen. Dari hasil ini kita dapatkan jumlah konfirmasi COVID-19 yang positif sebanyak 1.043. Tentunya, jumlah ini sebarannya tidak merata di seluruh Indonesia. Sebagai contoh, sebaran terbanyak yang kita dapatkan hari ini adalah di provinsi DKI Jakarta sebanyak 232 kasus baru namun juga bersamaan dengan itu hari ini dilaporkan 165 orang dinyatakan sembuh. Kemudian yang kedua adalah Jawa Timur sebanyak 220 kasus baru dengan 85 sembuh. Kemudian Sulawesi Selatan 180 kasus dan 31 kasus sembuh. Kalimantan Selatan hari ini melaporkan kasus baru sebanyak 91 orang dan 1 sembuh, Sulawesi Utara 41 orang dan tidak ada laporan hari ini sembuh.

17 provinsi melaporkan hari ini dengan jumlah kasus di bawah 10 dimana ada 7 provinsi yang melaporkan hari ini tanpa ada kasus baru. Sehingga total kasus sembuh keseluruhannya ada 510 orang sehingga totalnya menjadi 11.414 orang, meninggal ada 40 orang sehingga totalnya menjadi 1.923 orang. 422 kabupaten kota terdampak di 34 provinsi dan orang yang masih kita lakukan pemantauan sebanyak 38.394 orang, pasien dalam pengawasan sebanyak 14.108 orang.
Saudara-saudara sekalian, inilah gambaran yang kita dapatkan hari ini. Ini menggambarkan bahwa memang kebiasaan baru harus kita terapkan karena ini gambaran penularan masih terjadi. Artinya, di tengah-tengah masyarakat kita, masih kita dapatkan kasus positif tanpa gejala yang menjadi sumber penularan di tengah-tengah masyarakat. Kemudian masih ada perilaku masyarakat yang rentan tertular sehingga kemudian menjadi tertular. Inilah yang menjadi catatan-catatan kita yang bersama-sama semestinya harus kita atasi dengan segera.

Kami mohon untuk tetap mengikuti informasi yang benar tentang COVID-19 ini, baik di covid19.go.id, kemudian di hotline 119 extension 9 ada akun media sosial di @lawancovid19 halo kemkes dan beberapa aplikasi online lainnya yang telah disiapkan oleh pemerintah. TVRI dan RRI akan terus memberikan tayangan yang akan disebarluaskan oleh televisi dan radio swasta lainnya.
Saudara-saudara, mari komitmen kita perkuat bahwa kita harus aman dan produktif. Oleh karena itu, hanya satu yang harus dilakukan jalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Inilah adaptasi kebiasaan baru yang kita inginkan. Terimakasih. Selamat sore.


Sumber: Detik.com