Polisi Cek Kabar Wanita Hilang Sejak 2017 Dekat Penemuan Kerangka Manusia


Foto: im Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan memeriksa kerangka manusia yang ditemukan pangkep.
Makassar - Polisi sedang mendalami informasi soal adanya warga yang telah lama hilang di dekat lokasi penemuan kerangka manusia di Pangkep, Sulawesi Selatan. Laporan tersebut masih dalam penyelidikan polisi. 

"Baru info-info saja di masyarakat, masih didalami," ucap Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji kepada detikcom, Sabtu (27/6/2020).

Orang hilang tersebut disebut merupakan warga Dusun Parangluara, Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Pangkep, alias masih termasuk di dalam wilayah dari lokasi penemuan kerangka manusia pada Selasa (23/6). Orang tersebut dilaporkan hilang
sejak 3 tahun lalu.

"Informasi memang ada orang kampung sana katanya hilang. Untuk itu, kita sudah panggil untuk dimintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Anita Rehong saat dihubungi terpisah.

"Itu 3 tahun yang lalu katanya, yang hilang itu perempuan," sambung Anita.

Namun Anita mengaku belum dapat menjelaskan lebih jauh lantaran pihaknya masih melakukan penyelidikan, meminta keterangan kepada sejumlah warga terkait laporan orang hilang tersebut.
"Belum, ini masih kami selidiki," sebut Anita.

Sebelumnya diberitakan, Tim Forensik Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Biddokkes Polda Sulawesi Selatan telah melakukan pemeriksaan awal terhadap kerangka mayat yang ditemukan di Kabupaten Pangkep.

Salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah tes DNA terhadap kerangka mayat tersebut. Kini tim Forensik menunggu DNA pembanding dari pihak keluarga yang merasa telah kehilangan anggota keluarganya.

"Jadi kemarin itu tim mengambil sampel DNA untuk pemeriksaan lanjutan. Sambil kita menunggu data pembanding," ujar seorang petugas Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan Sultan kepada detikcom, Jumat (26/6).

Sultan menjelaskan data pembanding yang dimaksud adalah DNA dari orang-orang yang merasa kehilangan anggota keluarganya di wilayah temuan kerangka manusia tersebut. Data pembanding diperlukan untuk melihat kecocokan DNA kerangka manusia.

"Data pembanding yang keluarganya yang menganggap ada keluarganya hilang, berarti kita interogasi dengan data antemortem itu, nanti kita cocokkan," terang Sultan.

Namun hingga saat ini belum ada data pembanding alias belum ada laporan orang hilang sekaitan dengan temuan kerangka manusia tersebut.

"Tapi kita masih menunggu ini," katanya.