Foto: Satya Nadella |
Jakarta - CEO Microsoft Satya Nadella ikut bersuara keras
soal kasus pembunuhan George Floyd. Ia dengan tegas menyampaikan bahwa tidak
ada tempat untuk kebencian dan rasisme di masyarakat.
"Tidak ada tempat untuk kebencian dan rasisme di
masyarakat. Empati dan berbagi pemahaman adalah permulaan, tetapi kita harus
berbuat lebih banyak. Saya mendukung komunitas orang Afrika-Amerika dan kami
berkomitmen untuk membangun kesadaran ini di perusahaan kami dan di komunitas
kami," tulisnya.
Sebelumnya selama akhir pekan, Chief People Officer
perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington, AS, Kathleen Hogan juga
berbagi catatan dengan Nadella yang ditujukan kepada karyawan Microsoft. Dalam
suratnya, bos berusia 52 tahun itu menganjurkan empati untuk mendorong
perubahan, dan peduli satu sama lain di saat krisis. Dia mendesak para karyawan
untuk menunjukkan belas kasih kepada kolega mereka dan saling memberikan
dukungan.
"Kita bisa mencontoh perilaku yang perlu kita lihat,
melatih orang lain tentang bagaimana mereka bisa menjadi kolega yang lebih
baik," tambahnya.
Untuk diketahui, aksi protes yang berbuntut kekerasan telah
melanda setidaknya 140 kota di seluruh AS pada hari-hari setelah kematian
Floyd. Floyd tewas setelah lehernya ditindih lutut seorang petugas kepolisian
Minnesota bernama Derek Chauvin. Akibat perbuatannya, Chauvin sudah dikeluarkan
dari kepolisian dan dijerat pasal pembunuhan.
Sumber: Riaupos.co