WHO Selidiki Asal-usul Covid-19, Iran Minta Bantuan Interpol Tangkap Trump



Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirimkan tim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus Corona (COVID-19). Sementara Iran minta bantuan Interpol untuk menangkap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani.

Pengiriman tim ke China ini dimaksudkan untuk menyelidiki asal sebenarnya dari virus Corona yang kini merajalela secara global. Diketahui bahwa banyak spekulasi beredar soal asal-usul virus yang menyerang sistem pernapasan itu.

Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sama-sama menyebut virus Corona lolos dari sebuah laboratorium di Wuhan, China -- yang menjadi lokasi awal terdeteksinya virus ini. Tidak ada bukti yang mendukung pernyataan Trump dan Pompeo itu. Otoritas China telah membantah tuduhan itu.

Sementara itu, otoritas Iran menyerukan kepada Interpol untuk membantu menangkap Trump yang telah didakwa atas pembunuhan Soleimani dalam serangan drone di Irak pada Januari lalu.

Pengadilan Iran telah merilis surat perintah penangkapan untuk Trump dan 35 pejabat politik dan militer AS lainnya terkait kematian Soleimani. Namun Iran meminta bantuan Interpol untuk menangkap Trump.

Dikutip dari Detik.com, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (30/6/2020):

- Selidiki Asal-usul Virus Corona, WHO Kirim Tim ke China Pekan Depan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirimkan tim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus Corona (COVID-19). Tim dari WHO itu akan berangkat ke China pekan depan.

"Kita bisa memerangi virus dengan lebih baik ketika kita tahu semuanya soal virus itu, termasuk bagaimana virus itu dimulai," ucap Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyersus, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/6/2020).

"Kita akan mengirimkan tim, pekan depan, ke China untuk mempersiapkan itu," ungkapnya.


- Pangeran Arab Saudi Meninggal, Belum Ada Informasi Penyebab Kematiannya
Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa Pangeran Bandar bin Saad bin Mohammad bin Abdulaziz bin Saud bin Faisal Al Saud telah meninggal dunia. Namun, belum ada informasi terkait penyebab kematiannya.

Seperti dilansir dari kantor berita pemerintah, Saudi Press Agency (SPA), Pangeran Bandar bin Saad meninggal dunia pada Minggu (28/6) dinihari waktu setempat. Doa pemakamannya digelar di Riyadh pada Senin (29/6) waktu setempat.

Sementara itu, dilansir dari Saudi24news, Senin (29/6), Pangeran Bandar diketahui merupakan bagian dari salah satu cabang keluarga Al Saud, yang mencakup puluhan ribu pangeran.

- Iran Minta Bantuan Interpol untuk Tangkap Trump terkait Pembunuhan Soleimani
Otoritas Iran menyerukan kepada Interpol untuk membantu menangkap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, Januari lalu. Bantuan penangkapan juga diajukan untuk 35 pejabat AS lainnya yang terlibat dalam operasi militer AS yang menewaskan Soleimani di Irak.

Seperti dilansir AFP, Selasa (30/6/2020), jaksa Teheran, Ali Qasi Mehr, menyatakan bahwa 36 pejabat politik dan militer AS yang 'terlibat dalam pembunuhan' Jenderal Qasem Soleimani 'telah diselidiki dan diperintahkan untuk ditangkap melalui Interpol'.

Terdapat nama Trump dalam daftar 36 pejabat AS yang diperintahkan untuk ditangkap oleh pengadilan Iran. "Orang-orang ini telah didakwa atas pembunuhan dan aksi terorisme," sebut jaksa Qasi Mehr seperti dikutip kantor berita IRNA.

- Palestina Siap Berunding Langsung dengan Israel Terkait Perdamaian
Palestina siap untuk memperbarui perundingan damai yang telah lama terhenti dengan Israel. Palestina juga siap menyetujui konsesi teritorial "minor".

Seperti dilansir AFP, Selasa (30/6/2020), kesiapan ini tercantum dalam sebuah proposal tandingan terhadap rencana AS yang kontroversial.

Draf proposal Otoritas Palestina (PA) dikirim ke Kuartet penjaga perdamaian internasional -- PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia. Sebagaimana yang dilihat pada Senin (29/6) oleh AFP, dokumen itu mengatakan bahwa Palestina "siap untuk melanjutkan negosiasi bilateral langsung di mana mereka berhenti," pada 2014.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan pada 9 Juni bahwa PA telah menyusun tanggapan terhadap proposal AS, tetapi sebelumnya tidak menyebutkan pembicaraan langsung dengan Israel.



- Uji Terbang Boeing 737 MAX untuk Sertifikasi Mulai Digelar di Seattle
Boeing memulai uji terbang untuk menentukan apakah pesawat 737 MAX aman untuk mengudara setelah terjadinya dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang tahun lalu. Pesawat Boeing 737 MAX yang telah mendapatkan pembaruan sistem mulai mengudara dari Seattle, pada Senin (29/6) waktu setempat.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (30/6/2020), dalam uji terbang ini, pesawat Boeing 737 MAX lepas landas dari Boeing Field di Seattle menuju Danau Moses di negara bagian Washington bagian tengah pada Senin (29/6) pagi waktu setempat. Pesawat mengudara di kawasan Washington bagian timur kemudian terbang rendah ke arah Oregon dan akhirnya kembali ke Seattle.

Para penggemar penerbangan di seluruh dunia mengikuti uji terbang ini secara real-time. Mereka mengawasi saat pesawat Boeing 737 MAX dengan sistem penerbangan dan sistem keselamatan yang telah di-upgrade mengudara dan melakukan manuver-manuver termasuk posisi stall. Manuver dan pergerakan pesawat diketahui dari data kecepatan dan ketinggian pesawat yang dicatat FlightRadar24.