Isak Tangis Sambut Jalan Panjang Pelda Anumerta Rama Wahyudi dari Kongo ke Tapung


 
RIAUUPDATE.COM - Anita, tak mampu menyembunyikan duka. Keberangkatan suami setengah tahun silam bertugas demi kemanusiaan dan nama baik NKRI di beberapa negara Afrika, berakhir di Kongo. Disambut dengan kerinduan mendalam dan isak tangis kala kembali ke kampung halaman. Pelda Anumerta Rama Wahyudi yang gugur dalam misi perdamaian dunia, tiba di kampung halamannya, Tapung, Kampar, Riau, Jumat (3/7/2020).

Laporan Dofi Iskandar, Tapung

Jenazah suami Anita terlebih dahulu tiba di tanah air Kamis (2/7/2020). Kemudian pada Jumat (3/7/2020) pagi dilepas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Berselang kurang dua jam tiba di Bandara SSK II Pekanbaru dan disambut Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah, untuk kemudian dibawa ke rumah duka.

Ya, Pelda Anumerta Rama Wahyudi, gugur dalam serangan di Kongo, Afrika, 22 Juni lalu. Jalan panjang yang sudah ditempuh membelah benua, mengantarnya kembali ke Jalan Garuda Sakti, Kilometer 6, Kecamatan Tapung, sekitar pukul 11:40 WIB.

Kedatangan jenazah disambut isak tangis istri dan keluarga almarhum. Dari pantauan di rumah duka, Anita, istri alamarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi tak henti-hentinya menangis dan memeluk peti jenazah suaminya. Warga yang antusias menyaksikan kedatangan jenazah juga mengabadikan momen tersebut.

Gubernur Riau H Syamsuar dan jajaran tampak juga sudah menanti di rumah duka. Paman alamrhum selaku ahli waris, Haji Abdul mengungkapkan terimakasih kepada seluruh jajaran TNI AD yang telah memberikan apresiasi kepada keluarga besar alamarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi.

 "Tidak ada kata lain yang dapat kami sampaikan kecuali rasa syukur kami atas dapat dikembalikannya keluarga kami  alamarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi dalam menjalankan misi dunia," ungkapnnya, dikutip dari Riaupos.co.

Selain itu, akunya, juga haru dan sekaligus bangga karena merupakan kusuma bangsa membawa misi dunia untuk perdamaian. Dimana dalam menjalankan tugasnya beliau meninggal dunia. 
"Kami meminta apabila selama hidupnya almarhum memiliki kesalahan agar bisa dimaafkan," harapnya.

Sebelum dimakamkan di TMP Kusuma Dharma, terlebih dahulu jenazah disalatkan di Masjid Darussalam, tak jauh dari rumah duka yang berada di pinggir jalan tersebut. Berikut dilaksanakan upacara penyemayaman. 

Sebelumnya, Jenazah Pelda Anumerta Rama diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules C130 TNI AU dari Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma Kesuma, Jakarta sekitar pukul 08.40 WIB, dan mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin sekitar pukul 10.30 WIB.

Anita masih saja tak kuasa menahan duka di hari Jumat nan baik ini. Bersama tiga anaknya, keinginan melepas kerinduan dengan memeluk suami secara langsung atau sekadar bercengkerama tentang suka duka di kampung orang setelah lama tak pulang, tinggal kenangan. Doa panjang pun menembus teriknya langit Pekanbaru kala tengah hari.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Riaupos.co, Pelda Anumerta Rama Wahyudi gugur bertugas di Republik Demoratic Kongo, Senin (22/6/2020). Personil pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu meninggal dunia setelah diserang pemberontak dari Pasukan Aliansi Demokratik (ADF).

Peristiwa itu diketahui terjadi saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB), bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu.

Ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan kearah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo. 

Dalam kontak senjata tersebut, Rama Wahyudi gugur terkena terkena tembakan pada bagian dada. Selian itu, satu prajurit TNI yakni Pratu Syafii Makbul mengalami luka-luka, sehingga mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit.

Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah kembali dibawah ke Pekanbaru. Untuk kemudian jelang sore ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Jalan Sudirman, Pekanbaru.