Kasus DBD di Pekanbaru Tembus Angka 417 Sampai Hari ini



PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tercatat di Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru hingga pekan ke-26 tahun 2020 tembus diangka 417 kasus. Bila dibandingkan dengam kasus Covid-19 sebanyak 86 kasus, data tersebut jauh lebih tinggi.

Data yang dihimpun Diskes Kota Pekanbaru dari 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), jumlah tersebut tersebar di 12 Kecamatan di Pekanbaru. 

Kepala Diskes Kota Pekanbaru, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maisel Fidayesi mengatakan, Kecamatan Tenayan Raya menjadi penyumbang kasus tertinggi, yakni mencapai 77 kasus. 

"Dari Januari sampai akhir Juni 2020 ini ada 417 kasus yang terdata. Salah satunya meninggal dunia pada februari lalu. Itu tersebar di 12 Kecamatan," kata Maisel, Jumat (3/7/2020), dikutip dari Riau24.com.

Dirincikannya, jumlah sebaran kasus di beberapa Kecamatan diantaranya, Kecamatan Sukajadi 16 kasus, Senapelan 15 kasus, Pekanbaru Kota 7 kasus, Rumbai Pesisir 18 kasus, Rumbai 26 kasus, Limapuluh 33 kasus, Sail 5 kasus, Bukit Raya 47 kasus, Marpoyan Damai 56 kasus, Tenayan Raya 77 kasus, Tampan 68 kasus, dan Payung Sekaki 49 kasus. 

Menurutnya, lingkungan menjadi faktor utama terjadi peningkatan kasus DBD. DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes agepty. Sementara nyamuk Aedes agepty bersarang dan berkembang biak pada lingkungan yang kumuh. 

"Lewat Puskesmas kita beri penyuluhan ke masyarakat terkait mencegah DBD ini," jelasnya. 
Masyarakat diimbau untuk melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lewat gerakan 3M, menguras bak mandi, mengubur barang bekas dan menutup bak penampungan. 

Selain itu jika didapati gejala-gejala DBD seperti demam tinggi, muntah, dan terjadi bintik merah pada kulit supaya segera memeriksakan diri. 

"Karena DBD tidak main-main. Harus mendapatkan penanganan yang cepat dari medis," tegasnya. 
DBD sendiri dapat berujung kematian jika mendapatkan penanganan medis yang lambat. 

Ditambahkan Maisel, dari total kasus, hingga saat ini masih dirawat sebanyak 6 orang, sementara yang lainnya sudah sembuh.