Paris - Istana Elysee tempat kedudukan Presiden Prancis
Emmanuel Macron menyatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat (3/7), Edouard
Philippe tetap akan menangani urusan pemerintahan sampai kabinet baru ditunjuk.
"Perdana menteri baru akan diumumkan dalam beberapa jam
mendatang," kata kantor Presiden Prancis kepada kantor berita AFP. Susunan
pemerintahan baru diperkirakan akan diumumkan minggu depan, dikutip dari Detik.com.
Pembubaran kabinet ini membuka jalan bagi perombakan
pemerintah, yang secara luas diharapkan rakyat Prancis. Presiden Prancis
Emmanuel Macron berupaya untuk memenuhi tuntutan para pemilih yang kecewa dan
meninjau ulang kebijakannya untuk dua tahun terakhirnya pada masa jabatan ini.
'Jalan baru' Emmanuel Macron
Partai bentukan Emmnauel Macron "En Marche"
menderita kekalahan telak dalam pemilihan komunal di seluruh negeri pada hari
Minggu lalu.
Meskipun masih menikmati popularitas yang tinggi di Eropa,
citra Emmanuel Macron di dalam negeri telah mengalami kemunduran signifikan.
Tekanan politik dalam negeri antara lain dengan dilancarkannya rangkaian aksi
protes rompi kuning, yang menentang reformasi tenaga kerja yang marak sebelum
pandemi corona.
Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan, Emmanuel Macron dan
Edouard Philippe telah sepakat bahwa pemerintah baru diperlukan untuk membuka
"jalan baru" ke depan.
Menggalang dana pemulihan krisis corona di Uni Eropa
Pada bulan April, Macron mengatakan dia ingin "membentuk
kembali" haluannya demi „memenuhi tantangan terbaru" yang dihadapi
Republik Prancis. Tetapi kemungkinan besar, sisa dua tahun masa jabatannya akan
didominasi oleh tema penanganan wabah corona.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela
Merkel akhir Juni mengumumkan prakarsa baru pemulihan ekonomi Eropa dengan dana
senilai 500 juta euro untuk membantu negara-negara Uni Eropa yang paling
terpukul oleh pandemi Covid-19.
Namun rencana itu ditentang beberapa anggota Uni Eropa yang
menolak penggunaan dana Uni Eropa sebagai hibah, bukan sebagai kredit.
Negara-negara penentang utama yang dikenal dengan julukan
"empat
penghemat" adalah Austria, Belanda, Denmark dan Swedia.