PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi,
meninjau posko media center Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau
di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Selasa (7/7/2020).
Dalam kunjungan ini, Gubri juga mendengarkan paparan terkait
aplikasi penangan Karhutla yang dibuat oleh BPBD Riau.
Menurut Gubri, aplikasi milik BPBD ini dapat memberikan data
atau informasi terkait Karhutla dan juga sumber air terdekat agar mempermudah
untuk memadamkan titik api di Riau.
''Dengan adanya posko ini, nantinya akan menjadi mudah
mencari informasi bisa ke posko ini dan bisa memantau perkembangan Karhutla,''
ujarnya, dikutip dari Klikmx.com.
Gubri bersama tim satuan tugas penanganan Karhutla di Riau
juga sempat membicarakan langkah-langkah untuk mendukung tim di lapangan.
Mantan Bupati Siak ini berharap dengan adanya koordinasi
yang jelas, maka nantinya akan memberikan kemudahan bagi setiap satgas dalam
bekerja menangani Karhutla tersebut.
''Salah satu langkah untuk mengetahui secara dini terjadinya
Karhutla. Maka perlu dilakukan koordinasi, antar semua pihak,'' ungkapnya.
Dalam penanganan Karhutla ini, Gubri meminta tim satuan
tugas (satgas) Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, untuk lebih
mengutamakan upaya pencegahan dibandingkan penangangan Karhutla.
Permintaan ini, sebut Gubri, dikarenakan upaya pencegahan
bisa lebih efektif dan efisien untuk Karhutla.
Sejauh ini, menurut Gubri, tim satgas pencegahan dan
penanganan Karhutla yang selama ini sudah dibentuk di kabupaten dan kota. Agar
lebih aktif bekerja di lapangan.
Langkah-langkah pencegahan ini, menurut dia, dengan mulai
secara intensif melakukan patroli di daerah-daerah yang rawan terjadi Karhutla.
Selain mengintensifkan, kegiatan patroli. Tim dilapangan,
diminta fokus mensosialisasikan upaya pencegahan seperti mengedukasi masyarakat
agar tidak membakar lahan.
''Seperti sebelumnya, kalau sudah terjadi Karhutla yang
cukup luas, akan sulit untuk dikendalikan. Untuk itu, upaya pencegahan harus
terus diintensifkan agar Karhutla tidak lagi terjadi di Riau,'' tutur Gubri.
Penekanan ini, sebut Gubri, karena sampai saat ini
masih banyak terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) berulang-ulang di
suatu daerah atau di suatu tempat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebut Gubri, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Riau akan melakukan pendekatan dan pemberdayaan dengan
masyarakat yang tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
''Maksudnya tahun lalu terjadi Karhutla di lokasi tersebut,
tahun ini terjadi lagi di daerah yang sama, itu yang mau kita antisipasi,''
katanya.
Selain pendekatan dengan warga, sebut Syamsuar, dirinya juga
telah meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau untuk melakukan
pendekatan dengan perusahaan yang ada di daerah sekitar terjadinya Karhutla.
Dengan harapan, perusahaan bersangkutan akan membantu
memberdayakan masyarakat, sehingga penanggulangan Karhutla bisa teratasi dengan
baik.
''Harapan saya perusahaan yang berdekatan mereka juga
berkewajiban membantu masyarakat disekitar,'' tuturnya.
Gubri berharap, nantinya masyarakat yang telah diberdayakan
oleh pemerintah dapat mengawal terjadinya Karhutla serta mengantisipasi
terjadinya kebakaran berulang disuatu daerah.
''Masyarakat bisa mengawal daerahnya, ya kita berharap tidak
terjadi lagi di daerah tersebut,'' harapnya.
Gubri juga menjabarkan, saat ini luasan lahan yang terbakar
di Riau, terhitung sejak Januari hingga saat ini seluas 1.251,55 hektare.
Di Riau sendiri, Karhutla tersebut sudah terjadi di 10 kabupaten
dan kota di Riau, dan hanya dua daerah yang belum terpantau terjadi Karhutla
yakni Kuantan Singingi dan Rokan Hulu.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Riau Edwar Sanger sebut Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang sempat membara
di beberapa daerah, sudah padam.
Menurut Edwar, hal itu dipastikan setelah hasil peninjauan
menggunakan helikopter patroli pagi ini. Dandrem 031/WB Brigjen TNI M
Sech Ismed beserta LO BNPB Brigjend TNI Saharudin juga turut melakukan
peninjauan dari udara tersebut.
''Alhamdulillah sudah padam semua. Kami bersama pak Danrem,
Brigjend TNI Saharudin dari LO BNPB juga ikut,'' kata Edwar.
Salah satu titik Karhutla yang ditinjau adalah daerah pulau
Rupat Bengkalis. Selain itu, pemantauan dari udara ini dilanjutkan ke Dumai dan
Siak. Saat ini menurut Edwar lagi, Tim Satuan Tugas (Satgas) baik darat mau pun
udara terus bersiaga melakukan Karhutla.
''Yang kita pantau tadi Rupat, Dumai, Siak,'' ujar Edwar.
Dalam peninjauan tersebut, Gubri didampingi oleh Wakil
Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI
Syech Ismed, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Maamun Murod,
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Riau,
Chairul Rizki, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger serta tim lainnya.***