Pekanbaru - Kasus baru pasien positif Covid-19 di Kota Pekanbaru terus bertambah. Tracing yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) terkendala terbatasnya kapasitas laboratorium di RSUD Arifin Achmad.
Sampel swap untuk diperiksa di laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad harus antre panjang. Kondisi ini membuat Pemko Pekanbaru segera membeli laboratorium bergerak (mobile).
"Makanya, kami tak hanya mengandalkan laboratorium
biomolekuler di RSUD Arifin Achmad. Tapi kami juga menggunakan laboratorium
milik rumah sakit swasta untuk mengetahui hasil swab test para pegawai BPKAD
dua pekan lalu," kata Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, Ahad (30/8/2020), dikutip dari cakaplah.com.
Swab test di rumah sakit swasta berbayar dengan harga yang mahal. Jadi, Pemko Pekanbaru berencana membeli laboratorium bergerak.
"Bagi kami, mobil ini sangat perlu untuk mendeteksi pasien positif corona, TBC, dan HIV/AIDS," ungkap Walikota.