Rencana Tatap Muka Disekolah Ditunda

 

Pekanbaru  - Rencana Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko) Pekanbaru membuka kembali aktivitas belajar tatap muka di sekolah ditunda. Penundaan itu seiring terus terjadinya peningkatan konfirmasi kasus positif Covid-19. 

Pj Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Muhammad Jamil mengatakan, Pemko Pekanbaru belum dapat menerapkan sekolah tatap muka untuk saat ini. Ia menyebut kondisi Kota Pekanbaru belum memungkinkan untuk aktivitas sekolah dibuka kembali. 

"Kita belum bisa lakukan, mungkin kita sama-sama tahu kondisi Kota Pekanbaru saat ini. Maka tidak semudah itu sekolah tatap muka kita terapkan," kata Jamil, Senin (31/8/2020), dikutip dari Klikmx.com.

Menurutnya, keputusan untuk membuka kembali aktivitas di sekolah harus benar-benar dikaji matang. Harus ada standar yang dapat memastikan bahwa kembali nya siswa untuk belajar tatap muka di sekolah tidak membuat penyebaran Covid-19 semakin meluas. 

Melihat kondisi Kota Pekanbaru saat ini yang terus mengalami peningkatan kasus, membuat Pemerintah Kota harus mengurungkan niat untuk aktivitas di sekolah dibuka kembali untuk mencegah penyebaran virus. 

Ia katakan, saat ini Kota Pekanbaru belum aman dari pandemi Covid-19. Penyebaran virus terus terjadi akibat belum maksimalnya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pada, Ahad (30/8/2020) tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Pekanbaru mengumumkan penambahan 46 pasien positif Covid-19. 

"Kalau di zona yang dibolehkan untuk diterapkan (sekolah) saja itu juga harus dengan menerapkan protokol kesehatan, apalagi zona kita saat ini. Maka sekolah tatap muka saya kira belum bisa kita terapkan," jelasnya. 

Pemko Pekanbaru telah menerima surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait penerapan sekolah di massa pandemi Covid-19. 

Dalam surat edaran yang dikirimkan ke seluruh Disdik se-Indonesia oleh Kemdikbud RI, pembelajaran di sekolah boleh dilakukan lagi bagi wilayah zona hijau dan kuning penyebaran pandemi Covid-19. 

Penerapan sistem pembelajaran tetap memperhatikan protokol kesehatan. Siswa hanya masuk sekolah satu kali dalam satu minggu. Siswa pun dibagi dua dalam setiap kali pertemuan, 50 persen siswa pertama di hari Senin dan berikut nya pada hari Kamis. Untuk pertama kali masuk sekolah, siswa diwajibkan melakukan rapid tes.