Kanal Meluap, Banjir Rendam Rumah Warga

Meranti - Banjir akibat curah hujan yang tinggi dan luapan kanal PT RAPP masih rendam sekitar 100 rumah warga juga Kantor Desa Dedap, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kepulauan Meranti.

"Karena debit air yang tinggi (Kanal RAPP) meluap dan jebol, ini merupakan fenomena La Nina," kata Camat Tasik Putri Puyu, Sugiarti Jum'at (27/11/2020), dikutip dari Klikmx.com.

"Kanal-kanal RAPP sudah ditutup yang dilakukan secara manual sambil menunggu alat berat datang, kemarin masih perbaikan," sambungnya. 

Untuk saat ini, kata Sugiarti, kondisi air sudah mulai turun, tinggi genangan air pengukuran terakhir sekira pukul 17.00 WIB sudah berada dikisaran 48cm sampai dengan 69cm dengan tinggi rata-rata 59 cm.

"Rumah warga yang terendam air sekitar 100 KK, yang tergenangi di batas lantai sekitar 350 KK,  posko kesehatan juga sudah dibentuk tinggal menunggu tim medisnya," jelas Sugiarti.

Akibat genangan air ini aktivitas ekonomi penduduk setempat pun menjadi lumpuh, bantuan dari Pemerintah dan pihak swasta sangat dibutuhkan.

"Bantuan Pemda Meranti beras sebanyak 7,8 ton sudah sampai Kamis (26/11/2020) malam, dan sudah siap dibagikan hari ini," kata Sugiarti. 

Sementara, bantuan logistik makanan seperti beras, minyak goreng, indomie dan sarden siap saji dari pihak PT RAPP hari ini sudah diperjalanan menuju Desa Dedap.

"Tadi pagi sembako itu sudah di perjalanan menuju Mengkapan (Siak) dan akan dilanjutkan ke Pelabuhan Dedap untuk dibagikan ke masyarakat," ungkap Camat.

"Perusahaan juga akan mengakomodir permintaan warga jika ada warga yang sakit untuk dirujuk ke rumah sakit lanjutan," ucapnya.

Untuk diketahui, dari Pemerintah Kecamatan, Polsek, PKM, BPBD dan perusahaan hingga saat ini standby di lokasi banjir Desa Dedap.

Sementara Humas PT RAPP, Disra Alldrick menyangkal terkait jebolnya kanal milik perusahaan HTI itu.

"Akibat curah hujan yang tinggi, air jadi meluap, bukan kanal jebol, tapi meluap," katanya.