Pasangan Muda Diimbau Tunda Kehamilan di Masa Covid-19

Pekanbaru - Gubernur Riau Syamsuar mengimbau pasangan muda usia subur yang baru menikah atau yang ingin memiliki anak lagi agar menunda terlebih dahulu rencana kehamilan. Hal ini karena kehamilan di masa pandemi Covid-19 cukup beresiko baik kepada ibu maupun bagi bayi yang dikandungnya.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Riau Syamsuar saat pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Tingkat Provinsi Riau tahun 2020, Selasa (17/11/2020). Ia mengatakan melahirkan di masa pandemi juga banyak Protap yang harus dilalui.

"Kalau bisa jangan hamil dululah. Karena memang bidan ataupun dokter yang akan membantu persalinan juga akan meminta ibu yang hamil untuk melalui beberapa Protap yang tidak semuanya mampu. Itu salah satunya kan harus pakai Tes Swab dulu sebelum melahirkan. Selain itu ya untuk sama-sama menjaga kesehatan bersama di masa pandemi ini," ujar Gubernur Riau, Syamsuar, Selasa (17/11/2020), dikutip dari Cakaplah.com.

Ia mengatakan terkait pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehataan yang dilakukan hari ini, merupakan momentum yang sangat strategis dalam meningkatkan pencapaian program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana atau bangga kencana kesehatan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga di provinsi Riau.

"Jika kita mencermati program bangga kencana ini dapat mendukung dan diselaraskan dengan visi dan misi pemerintah daerah," Cakapnya.

Dimana visi misi Pemerintah Daerah Provinsi Riau ini yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera, untuk itu Gubri menuturkan harus seimbang antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi.

Gubri mengatakan berdasarkan hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia Tahun 2017 total fertility rate atau angka kelahiran total di provinsi Riau di angka 2,9 artinya rata-rata pasangan usia subur di provinsi Riau memiliki anak tiga orang.

"Hal ini lebih tinggi dari angka kelahiran total secara nasional pada angka 2,4 untuk pengendalian kelahiran masih menjadi perhatian kita," ucapnya.

Untuk itu, Syamsuar berharap pada bulan Desember 2020 melalui gerakan PKK Bangga Kencana Kesehatan Provinsi Riau dapat mempercepat pencapaian target yang telah ditetapkan serta membantu pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk di masing-masing kabupaten kota Provinsi Riau.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di Riau, khususnya di masa pandemi ini, pihaknya secara aktif melakukan sosialisasi melalui Mobil Penerangan (Mopen) yang dilakukan setiap hari.

"Selain itu sosialisasi juga dilakukan rumah ke rumah, untuk mengimbau masyarakat agar menunda kehamilan di masa pandemi Covid-19. Kita lakukan sesuai dengan imbauan Gubernur tadi," sebutnya.

Dikatakan Mardalena lagi, kehamilan di masa pandemi ini sangat rentan. Apalagi dengan kondisi fisiknya yang lemah. "Karena fisik yang lemah kan rentan terkena Covid-19. Jadi kita tetap melakukan sosialisasi dan kita langsung melakukan pelayanan dari rumah ke rumah. Kerjasama dengan mitra," sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga menjamin ketersediaan alat kontrasepsi mulai dari implan, IUD, suntuk dan juga kondom. "Alhamdulilah itu selalu kita pantau. Karena itu juga sangat menentukan ya. Kita suruh KB masak alat kontrasepsi tidak lengkap. Alhamdulillah kotrasepsi hingga saat ini kita tidak mengalami permasalahan. Semua tersedia," tutupnya.