Pekanbaru - Puluhan pasangan muda-mudi tanpa status ikatan pernikahan terjaring dalam razia Trantibum yang digelar Satpol PP Kota Pekanbaru, Sabtu (14/11/2020) malam.
Puluhan muda-mudi itu kedapatan sedang "ngamar" atau berada dalam satu kamar di sejumlah wisma dan hotel kelas melati di Kota Pekanbaru.
Pantauan di lapangan, razia yang dipimpin langsung Plt Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Burhan Gurning tampak menyasar 7 penginapan.
Hotel Holiday, di Jalan Tanjung Datuk pertama disasar. Di sana petugas menemukan belasan pasang bukan pasangan suami istri sedang berada di kamar hotel. Pasangan yang terjaring tak dapat mengelak lagi saat ditanya status ikatan mereka.
Masih di jalan yang sama, petugas kembali menyisir kamar Wisma SMR. Ironisnya, di sana petugas menemukan dua orang pria diduga gay berada dalam satu kamar, satu orang pria tampak dalam kondisi tak sadarkan diri, diduga mabuk.
Di kamar pasangan gay, petugas juga mendapati sebuah alat bantu seks, berupa cairan pelumas.
Razia berlanjut ke Wisma Rainbow, di Jalan Khadijah Ali dan sejumlah penginapan di Jalan Riau, diantaranya Hotel Lotus, Wisma Aloha dan Wisma 63. Terakhir petugas menyasar wisma 115 di Jalan SM Amin Ujung.
"Total ada 84 orang yang kami amankan. Rinciannya, sebanyak 39 pasang bukan pasangan suami istri, dan enam orang yang tidak memiliki KTP," kata Plt Kasatpol PP Pekanbaru Burhan Gurning, melalui Kabid PPUD Fachrudin usai kegiatan, dikutip dari Klikmx.com.
Fachrudin mengatakan, kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan rutin terkait Trantibum. Pasalnya sudah banyak laporan yang masuk ke Satpol PP Pekanbaru tentang maraknya orang yang bukan pasangan suami istri menginap di hotel-hotel kelas melati.
Usai giat berlangsung, pukul 02.30 Ahad (15/11/2020), mereka yang terjaring seluruhnya diangkut ke Kantor Satpol PP Pekanbaru. Mereka didata dan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.
"Tadi ada juga kita dapati anak di bawah umur. Kemudian ada juga kita temukan diduga pasangan gay. Seluruh nya kita buat surat pernyataan, dan diminta orang tua atau penjamin mereka yang jemput ke kantor," terangnya.
Ditambahkan Fachrudin, razia ini akan terus berlanjut menyasar tempat-tempat lainnya. Para orang tua juga diimbau untuk dapat mengawasi putra-putri mereka.