BPS Mencatat Sektor Migas Dorong Impor Riau Naik hingga​ 9,01 Persen

Pekanbaru - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Riau pada Bulan November tahun 2020 mencapai US$ 103,59 juta atau mengalami kenaikan sebesar 9,01 persen dibanding nilai impor Oktober 2020 yang mencapai US$ 95,03 juta.

"Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 284,62 persen, meskipun impor non migas menurun sebesar 3,22 persen," ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Kamis (7/1/2021), dikutip dari Cakaplah.com.

Ia mengatakan kenaikan impor non migas November 2020 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada empat golongan barang, yang terbesar antara lain Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 13,14 juta, Pupuk sebesar US$ 3,84 juta dan Mesin/Peralatan Listrik sebesar US$ 0,32 juta.

"Sedangkan penurunan impor non migas terjadi pada enam golongan barang, yang terbesar yaitu Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 2,91 juta, Bahan Kimia Anorganik US$ 1,46 juta, dan Kertas dan Karton sebesar US$ 0,83 juta," cakapnya.

Sementara itu, selama Januari hingga November 2020, nilai impor Riau mencapai US$ 1,21 miliar atau mengalami penurunan sebesar 11,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang besarnya US$ 1,37 miliar.

Penurunan impor ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan impor non migas masing-masing sebesar 33,97 persen dan sebesar 8,76 persen.

"Impor non migas selama Januari-November 2020 didominasi oleh Mesin-mesin/Pesawat Mekanik US$ 295,84 juta (26,74 persen), kemudian Pupuk sebesar US$ 218,82 juta (19,78 persen), Bubur Kayu (Pulp) US$ 106,09 juta (9,59 persen), serta Bahan Kimia Anorganik US$ 65,75 juta (5,94 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 62,06 persen," ungkapnya.

Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-November 2020 memberikan kontribusi sebesar 82,54 persen terhadap total impor non migas Riau.

"Sementara itu, kontribusi impor non migas di luar 10 golongan barang utama sebesar 17,46 persen. Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-November 2020 mengalami kenaikan sebesar 5,60 persen terhadap periode yang sama tahun 2019," tuturnya.