Penduduk Miskin di Riau Makin Bertambah, Setahun Terdapat 7.000 Jiwa

 

Pekanbaru - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah dan persentase penduduk miskin di Provinsi Riau pada periode September 2019 - September 2020 mengalami kenaikan.

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau pada September 2020 mencapai 491,22 ribu orang. Dibandingkan September 2019, jumlah penduduk miskin naik 7,30 ribu orang. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Maret 2020, jumlah penduduk miskin naik 7,83 ribu orang.

"Persentase penduduk miskin pada September 2020 tercatat sebesar 7,04 persen, naik 0,14 persen poin terhadap September 2019 dan naik 0,22 persen poin terhadap Maret 2020," ujar Misfaruddin, Selasa (16/2/2021), dikutip dari Cakaplah.com.

Dikatakan Misfaruddin, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2019 - September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 8,6 ribu orang, sedangkan di daerah perdesaan turun sebesar 1,3 ribu orang.

"Secara persentase, kemiskinan di perkotaan naik dari 6,00 persen menjadi 6,39 persen. Sementara itu, persentase kemiskinan di perdesaan turun dari 7,51 persen menjadi 7,47 persen," cakapnya.

Lanjut Misfaruddin, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Riau selama periode September 2019 - September 2020. Yang pertama adalah ekonomi Riau triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,74 persen (y-on-y). Angka ini jauh menurun dibanding capaian triwulan III-2019 yang tumbuh sebesar 2,77 persen (y-on-y).

"Yang kedua pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2020 terkontraksi sebesar 2,32 persen (y-on-y), menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tumbuh sebesar 2,12 persen. Yang ketiga selama periode September 2019 - September 2020, angka inflasi umum tercatat sebesar 1,14 persen," cakapnya.

Selanjutnya yang keempat adalah pada periode September 2019 - September 2020, di Riau harga eceran beberapa komoditas pokok mengalami kenaikan antara lain bawang merah, minyak goreng, rokok dan tembakau, gula pasir, daging ayam ras. Namun demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, cabai merah, bawang putih, ayam hidup dan garam.

"Faktor kelima pada Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Riau sebesar 6,32 persen. Terjadi kenaikan sebesar 0,56 persen poin dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 5,76 persen," ucapnya.

Faktor selanjutnya adalah sebanyak 520,92 ribu orang (10,53 persen dari penduduk usia kerja) terdampak Covid-19 pada Agustus 2020, dengan rincian 35,40 ribu penduduk menjadi Pengangguran, 10,60 ribu penduduk menjadi Bukan Angkatan Kerja, 28,61 ribu penduduk Sementara Tidak Bekerja, dan 446,31 ribu penduduk Bekerja dengan Pengurangan Jam Kerja (Shorter Hours).

"Untuk bantuan Sosial Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Daerah di masa pandemi memang sangat membantu penduduk, terutama penduduk pada lapisan bawah. Upaya pemerintah ini sangat membantu dalam menekan kenaikan angka kemiskinan sebagai dampak pandemi," tutupnya.