Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Riau


Pekanbaru - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyampaikan jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Riau pada Bulan Maret 2021 sebanyak 500,81 ribu jiwa.

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Riau selama periode Maret 2020 - Maret 2021.

"Yang pertama perekonomian Riau triwulan I-2021 terhadap triwulan I-2020 tumbuh melambat sebesar 0,41 persen (y-on-y). Angka ini jauh menurun dibanding capaian triwulan I-2020 yang tumbuh sebesar 2,11 persen (y-on-y)," ujar Misfaruddin, Kamis (21/7/2021).

Faktor kedua adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2021 terkontraksi sebesar -2,24 persen (y-on-y), menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang tumbuh sebesar 1,48 persen.

"Selama periode September 2020 - Maret 2021 besarnya inflasi umum di Provinsi Riau cukup rendah yaitu sebesar 1,87 persen," cakapnya.

Selanjutnya, pada periode Maret 2020 - Maret 2021, di Riau harga eceran beberapa komoditas pokok mengalami kenaikan antara lain cabai rawit, cabai merah, minyak goreng, ayam hidup, dan daging ayam ras. Namun demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang putih, gula pasir, bawang merah, listrik dan bahan bakar rumah tangga.

"Pada Februari 2021, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Riau sebesar 4,96 persen. Terjadi kenaikan sebesar 0,04 persen poin dibandingkan Februari 2020 yang sebesar 4,92 persen," ungkapnya.

Selanjutnya sebanyak 315,27 ribu penduduk usia kerja (6,31 persen) terdampak Covid-19 pada Februari 2021, dengan rincian 27,13 ribu penduduk menjadi Pengangguran, 9,98 ribu penduduk menjadi Bukan Angkatan Kerja, 9,66 ribu penduduk Sementara Tidak Bekerja serta 268,51 ribu penduduk Bekerja dengan Pengurangan Jam Kerja (Shorter Hours).

"Tentunya bantuan sosial Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Daerah sangat membantu penduduk pada masa pandemi, terutama penduduk pada lapisan bawah," pungkasnya.

Sumber: Cakaplah.com