Bahas Penempatan Satwa Dilindungi, DPKP Inhil Sambangi BPKSDA Kepri



Riauupdate.com - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (DPKP),  Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Drs H Eddiwan Shasby, menyambangi kantor Seksi konservasi wilayah II BPKSDA Riau Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), guna membahas penempatan satwa-satwa liar dilindungi Kabupaten Inhil yang terkendala, Sabtu (19/02/22).

Sehabis bersambang ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah II BPKSDA Riau Kepri, Kemudian Kadis DPKP Inhil yang didampingi Kabid beserta Kasinya bertolak ke PT.Perkasa Jagat Kurnia (PJK) yang  bergerak dalam pengelola penangkaran buaya, di Pulau Bulan, Batam.

Kadis DPKP Inhil Eddiwan Shasby, mengawali diskusinya memaparkan, bahwa kondisi geografis wilayah Inhil dan terkait tugas pokok dan fungsi yang saat ini menjadi perhatian adalah Penyelamatan dan evakuasi satwa liar.

"Buaya, Ular, Biawak, serta Tawon yang sering menjadi komplikasi antara hewan dan manusia serta menyebabkan korban luka sampai meninggal dunia, terutama buaya dan harimau yang menimbulkan keresahan pada masyarakat, ini harus segera dicarikan solusi mengingat satwa ini termasuk satwa yang harus dilindungi,"ujarnya.

Berbagai upaya sudah diambil oleh DPKP Inhil, antara lain mengevakuasi, mengembalikan hewan tersebut ke habitatnya dan menempatkan dikebun binatang di pekanbaru, serta membuat tempat penampungan sementara sebelum dijemput oleh BKSDA Rengat.

"Berdasarkan data tahun 2021 ada 112  satwa dan orang yang kita lakukan penyelamatan dan evakuasi oleh DPKP Inhil, diantaranya terdapat 5 ekor buaya yg selanjutnya dikoordinasikan ke BKSDA Rengat wilayah 1 untuk dikembalikan kehabitatnya, namun masih terdapat kendala, sesungguhnya untuk BKSDA Riau belum ada penampungan atau penangkapan atau habitat yg seharusnya ada,"ungkapnya.

Masih dikatakannya, Khusus Buaya, DPKP Inhil melakukan penjajahan dan berkoordinasi ke BKSDA wilayah II dibatasi kepri. namun Alhamdulillah di kepri ada tempat penangkapan yakni PT. PJK di pulau bulan.

"Usai kita berkunjung ke BKSDA Batam kita diajak menemui Pak Tomi selaku pengelola penangkapan buaya di pulau bulan Berbagai pengalaman yg cukup berarti kita dapat selama diskusi berlangsung,"tambahnya.

Selaku pembisnis yg bergerak dicanangkan buaya anatara lain: Regulasi, penyiapan lahan yg dibutuhkan tidak kurang dari 5 Hektar, kajian studi, populasi sampai kepengurusan ke lippi, serta peternakan babi untuk makan buaya.

"Sementara koordinasi dengan BKSDA wilayah II Batam dengan DPKP Inhil diharapkan terus ditindak lanjutin terutama evakuasi  buaya.sop.perawatan/ penanganan komplik buaya dan penampungan sementara,"tukasnya.***




Reporter : Roni Angga S
Editor :
Riauupdate.com