Menjelang Idul Adha, Harga Cabai Merah Semakin Pedas!

 


Jelang memasuki hari raya Idul Adha 1443 H. Kebutuhan pokok masyarakat mulai perlahan-lahan naik, salah satunya harga cabai merah.

Di Pasar Pagi Panam, Hr Subrantas, Pekanbaru, untuk harga cabai merah mencapai angka Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram sedangkan cabai hijau mencapai angka Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.

Robi, salah seorang pedagang mengatakan harga cabai ini mengalami kenaikan dikarenakan harga dari daerah penghasil seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara turut mengalami kenaikan.

"Udah dari sananya (Sumatera Barat dan Sumatera Utara, red) mahal, mungkin karena pupuknya mahal lalu cuaca juga tidak mendukung soalnya hujan terus," ujar Robi dikutip dari KlikMx.com, Selasa (14/6/2022).

Hal ini tentu saja menjadi keluhan masyarakat terutama emak-emak, salah satunya Ratna, seorang ibu rumah tangga ini 'menjerit' ketika berbelanja kebutuhan pokok, dikarenakan hampir seluruh kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

"Bawa uang seratus ribu, biasanya bisa beli cabe, sayur, ayam atau telur, sekarang cabe merah saja seperempatnya 27 ribu, susah jadinya membagi-bagi uangnya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau, Taufiq OH membenarkan bahwa saat ini harga bahan pokok mengalami kenaikan.

Dari data yang diterimanya, harga bahan pokok yang melambung yakni cabe, bawang merah, dan telur.

Taufiq mengatakan, bahwa dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Disperindag kabupaten dan kota se Riau, dan bertanya langsung dengan petani, bahwa harga bahan pokok naik karena harga pupuk yang juga melambung.

"Harga pupuk itu naik, jadi memang kami pun masih coba berkoordinasi dengan kabupaten kota terkait hal ini. Memang kita mencoba mencari solusi, karena memang dari minggu lalu ada kecenderungan naik (harga)," kata Taufiq.

Taufiq mengatakan, pihaknya akan mencari tahu lebih dalam, apakah memang karena pasokan yang kurang, panen gagal, atau hal lainnya.

"Tapi memang dari informasi yang kami dapat, itu karena harga pupuk yang naik. Makanya kami sedang coba diskusikan, dan cari solusinya," tukasnya.***