Terjebak Dalam Tangki Pelampung Kapal, Dua ABK Tewas di Perairan Indragiri


Dua kru kapal tongkang Royal Palma XVIII meninggal dunia karena kekurangan oksigen setelah beberapa jam terjebak di dalam tangki pelampung kapal di perairan Indragiri, Tembilahan, Kamis (18/8).

Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya melalui pernyataannya, Jumat, menjelaskan kapal tongkang Royal Palma XVIII bertolak dari Palembang menuju Tembilahan dengan membawa tiga Anak Buah Kapal (ABK). 

Ketika sampai di perairan Lingga memasuki wilayah Tembilahan, ketiga ABK bernama Noperhan, Yuslim Patana, dan Eko tersebut turun melakukan pengecekan tangki pelampung tongkang.

"Ketiganya melakukan pengecekan di tangki pelampung tongkang, namun terjebak di dalamnya. Karena kurangnya oksigen, ketiga kru tersebut berusaha keluar," terang I Nyoman.

Pihaknya yang mendapat laporan tersebut segera menuju lokasi dan berusaha mengevakuasi ketiga korban. Noperhan dan Yuslim berhasil keluar dari tangki pelampung, namun satu kru lainnya yaitu Eko masih terjebak seorang diri.

Namun Noperhan yang telah berhasil keluar tersebut meninggal dunia di atas kap tongkang dalam keadaan lemah karena kehabisan oksigen.

"Yuslim juga keluar dari tongkang dalam keadaan lemah dan segera dibawa ke Puskesmas terdekat. Kondisinya dapat diselamatkan," lanjutnya.

Tak lama kemudian Eko juga berhasil dievakuasi dari dalam tangki. Namun sayangnya serupa dengan Noperhan, ia mengembuskan nafas terakhirnya setelah dikeluarkan.

"Eko sempat dievakuasi oleh tim rescuer pos SAR Tembilahan dari tangki tongkang. Namun kemudian meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan," tutupnya.***





Sumber : www.antara.com