9 Masalah Kulit Ibu Hamil yang Sering Terjadi


Riauupdate.com - Selain terjadi perubahan tubuh, ibu hamil juga mengalwmin lonjakan hormon yang mempengaruhi kondisi kulit bumil. Namun perubahan kulit tersebut sebagian besar akan hilang setelah melahirkan. Apa saja permasalahan kulit yang sering dialami ibu hamil. Dikumpulkan dari berbagai sumber dan pengalaman, yuk simak beberapa diantaranya!

1. Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi adalah bintik-bintik gelap atau bercak pada kulit baik diwajah maupun pada bagian kulit tubuh lainnya. Penyebabnya yakni karena meningkatnya zat melanin, yang merupakan zat pemberi warna pada kulitmu. Kebanyakan hiperpigmentasi akan sembuh dan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, tapi  ada sebagian ibu hamil yang malah bertahan selama beberapa tahun dan perlu pengobatan khusus agar segera sembuh.

Contoh hiperpigmentasi adalah melasma, berupa bercak cokelat yang muncul di area wajah. Untuk ibu hamil perlu ya mengurangi paparan sinar UV dari matahari bisa mengaplikasikan sunblok atau pelindung kulit dan batasi aktivitas yang dilakukan diluar ruangan jika tidak ingin memperparah kondisi melasma pada kulit.

2. Ruam dan bintil kemerahan

Ruam atau bintil merah yang muncul pada masa kehamilan disebut juga dengan PUPPP (papula dan plak urtikaria pruritus kehamilan). Kondisi ini sangat sering terjadi, yang gejala utamanya yakni muncul benjolan merah pucat yang terasa gatal, terbakar, atau perih yang signifikan.

Benjolan ini punya banyak variasi ukuran, mulai dari ukuran yang sangat kecil hingga ukuran yang lebih besar sehingga membentuk plak. PUPPP paling sering terjadi pada perut, kaki, lengan, payudara, atau bokong, dan biasanya sembuh setelah melahirkan.

3. Stretch mark

Masalah kulit ibu hamil yang paling umum lainnya adalah munculnya stretch mark. Stretch mark sulit sekali dihilangkan seutuhnya dan paling sering muncul di area perut, bokong, payudara, atau paha selama kehamilan. Awalnya, stretch mark akan berwarna ungu kemerahan dan memudar menjadi putih seiring dengan berjalannya waktu. 

4. Daging tumbuh

Skin tag ataupun daging tumbuh yang muncul selama kehamilan adalah hal yang biasa. Daging tumbuh biasanya muncul di leher, dada, punggung, selangkangan, dan di bawah payudara dan dikategorikan tidak berbahaya dan bisa diobati.

5. Jerawat

Jerawat dapat tumbuh bisa terjadi pada sebagian ibu hamil dikarenakan terjadinya lonjakan hormon dan bisa menjadi parah terutama di trimester awal kehamilan. Lonjakan hormon yang tidak terkontrol sehingga membuat produksi minyak di kulit menjadi berlebihan, yang menyumbat pori-pori kulit. 

6. Spider veins

Perubahan hormon dan volume darah yang lebih tinggi selama kehamilanlah yang memicu munculnya spider veins. Spider veins atau vena laba-laba adalah tampilan pembuluh darah vena yang berwarna merah di kulit, biasanya muncul di area wajah, leher, lengan, dan kaki. 

7. Kolestasis kehamilan

Meski kulit gatal saat hamil hal yang biasanya, terkadang kamu juga tidak boleh mengabaikan kondisi ini moms. Bisa saja kamu alami kolestasis kehamilan, penyakit hati yang diakibatkan oleh tingginya jumlah hormon kehamilan. Lonjakan hormon ini mempengaruhi aliran normal empedu di kantong empedu.

Sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan, gejala khas dari kolestasis adalah rasa gatal yang parah di seluruh tubuh. Gatal yang lebih parah juga dapat terjadi pada telapak tangan dan kaki yang memberi rasa tidak nyaman pada bumil.

8. Kulit Sensitif

Kulit ibu hamil cenderung lebih sensitif. Bagi para Mama yang sebelumnya memiliki jenis kulit ini, mungkin akan merasa makin sensitif ketimbang sebelumnya. Mungkin kulit Mama jadi lebih mudah memerah ketika digosok terlalu keras. Bahkan, kulit wajah yang normal mungkin akan terasa sakit ketika mengaplikasikan krim wajah. 

Menghadapi masalah ini, sebaiknya Mama tidak melakukan scrub dan pengelupasan kulit selama hamil. Saat mandi, gunakan spons atau waslap halus untuk membantu pengelupasan sel kulit mati secara lebih lembut. 

Para mama juga disarankan memilih lotion dari bahan alami. Hindari sabun mandi atau sabun pencuci piring dan krim krim berbahan kimia karena dapat membahayakan moms dan janin.

9. Kulit Kering dan Gatal

Selain kulit sensitif, kulit kering dan gatal juga sering dihadapi ibu hamil. Bahkan, ada yang mengalami kedua-duanya. Untuk mengatasinya, pastikan menghidrasi diri dengan minum banyak air. Saat hamil moms membutuhkan lebih banyak minum air dari sebelumnya.

Humidifier atau pelembap ruangan juga bisa menjadi penolong di saat seperti ini. Nyalakan di kamar mama saat malam hari untuk membantu tubuh menjaga kelembapan. Gunakan losion atau pelembap yang lembut. Jika moms merasakan sensasi gatal karena kulit kering yang sedang dialami, cobalah mandi dan berendam dengan air hangat yang diberi oatmeal.