BNNK Pekanbaru Sita 398,68 gram Sabu dan 708,46 Gram Ganja di 2023


PEKANBARU – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pekanbaru menyita sejumlah barang bukti narkotika 398,68 gram shabu dan 708,46 Gram Ganja selama tahun 2023 ini.

Seluruh barang bukti itu, diamankan dari tujuh orang yang diproses dalam delapan berkas perkara.

Kepala BNNK Pekanbaru Kombes Berliando SIK menjelaskan, hasil itu merupakan upaya pihaknya memberantas jaringan sindikat narkoba di wilayah hukumnya.

“Dari total pengungkapan itu enam diantaranya laki-laki dan seorang 1 perempuan,” ungkap Kombes Berliando, di kantornya Rabu (27/12/2023).

Sepanjang tahun 2023 ini jelas Kombes Berliando, BNN Kota Pekanbaru juga melaksanakan kegiatan Asesment terpadu bagi penyalahguna narkotika, target 10 orang dan sudah tercapai 100 persen.

Artinya, jelas Berliando, periode tahun 2023, BNN Kota Pekanbaru terus meningkatkan upaya war on drugs di berbagai bidang. Sesuai tagline yang digelorakan yaitu war on drugs, speed up never let up, BNN Kota Pekanbaru terus melakukan akselerasi dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) tanpa kenal lelah, pantang menyerah.

Penanggulangan Penyalahgunaan narkoba di Kota Pekanbaru diupayakan dilaksanakan secara komprehensif dan berkesinambungan. Dengan mengimplementasikan melalui empat pendekatan seperti Hard Power approach melalui Penegakan hukum yang terukur, pemberantasan terhadap para bandar dan pengedar narkoba, kemudian Soft Power Approach melalui kegiatan Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat dan Rehabilitasi.

Selanjutnya, pendekatan Smart Power Approach, dimana BNN menggunakan teknologi informasi dan penelitian berbasis keilmuan dalam Menyusun kebijakan pelaksanaan Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).

“Terakhir pendekatan Cooperation, yakni BNNK Pekanbaru meningkatkan sinergi dan kerja sama dalam pelaksanaan P4GN bersama dengan seluruh instansi pemerintah, stakeholder, swasta, Pendidikan dan masyarakat,” jelas Kombes Berliando.

Untuk upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, di tahun 2023 lalu. BNNK Pekanbaru semakin aktif melakukan langkah-langkah preventif yang bertujuan memberikan kekebalan sehingga meningkatnya imunitas masyarakat dari penyalahgunaan narkotika (Soft Power Approach).

“Langkah ini diambil sebagai solusi yang paling tepat untuk mematikan pangsa pasar narkotika di Indonesia, sehingga Indonesia tidak lagi menjadi lahan yang subur bagi sindikat narkotika,” ujar mantan Kabid Pemberantasan BNNP Riau ini.

Selain itu, program pencegahan yang dilaksanakan BNN Kota Pekanbaru selama tahun 2023 pertama mengkampanyekan tema #War On Drugs dan #Speed Up Never Let Up yang diharapkan menjadi sebuah gerakan massal, terutama bagi para pekerja media dan lingkungan pemerintah untuk bersama-sama digelorakan hastag/tagar ini di berbagai lapisan masyarakat.

Untuk rincian sebaran informasi dengan jumlah Audiens Penyebaran pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) kepada 57.188 orang.

Kemudian, menyebar informasi ke pendengar Radio sebanyak 66.400 orang per hari. Lalu, penyuluhan sebanyak 63 kali dengan jumlah peserta 22.161 orang.

“Kami juga membentuk Desa Bersinar (Bersih Narkoba) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, masyarakat dan swasta membentuk strategi dengan membuat regulasi kegiatan P4GN, di Kelurahan Simpang Tiga dan Kelurahan Simpang Baru. Dan melak Intervensi penguatan ketahanan berbasis sumber daya pembangunan desa sebagai prioritas nasional,” ujarnya.

Dilanjutkan menguatkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) himbauan kepada masyarakat Kota Pekanbaru berupa kampanye War On Drugs.

Selanjutnya BNN Kota Pekanbaru juga melaksanakan kampanye P4GN kepada masyarakat kota Pekanbaru pada 35 titik dengan total jumlah penyebaran informasi sebanyak 4.812 per hari.

Disusul, program Indeks Ketahanan Diri Anak dan Remaja memiliki nilai sebesar 55,04 dengan Kategori Sangat Tinggi.

Kegiatan lainnya memberikan pelatihan terhadap keluarga sebanyak 10 Keluarga yang terdiri dari 10 orang tua dan 10 anak dari 2 kelurahan Simpang Baru dan Simpang Tiga. Nilai Indeks Ketahanan Keluarga sebesar 85,625 dengan kategori Tinggi.

Terakhir ada 10 remaja berasal dari lima sekolah berlokasi di kelurahan bersinar Kelurahan Simpang Baru dan Kelurahan Simpang Tiga.

“Selain melakukan upaya pencegahan, BNN Kota Pekanbaru juga melakukan Pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan para pemangku kepentingan, khususnya bagi mereka yang rentan terhadap peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika. Dalam Pemberdayaan masyarakat,” ujar Berliando.

Adapun program unggulan BNN Kota Pekanbaru seperti Bimbingan Teknis Pembentukan Penggiat P4GN dengan sasaran lingkungan masyarakat, pendidikan, swasta dan pemerintah.

Penggiat anti narkoba ini, ungkap dia, memiliki fungsi sebagai penyuluh informasi dan edukasi tentang bahaya narkoba, konsultan/pendampingan bagi pecandu/ korban penyalahgunaan narkoba, penggalang informasi masyarakat serta fasilitator untuk donatur/dermawan yang mendorong melakukan program P4GN.

“Tahun 2023 BNN Kota Pekanbaru telah membentuk Penggiat P4GN sebanyak 45 Orang dengan harapan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya P4GN di kota Pekanbaru. Dengan Indeks Kemandirian Masyarakat Tahun 2023 sebesar 3,85 dengan Kategori Sangat Mandiri,” jelas Berliando.

Dilanjutkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui test urine dalam rangka deteksi dini yang dilaksanakan kepada Instansi Swasta, pemerintah, masyarakat dan lingkungan pendidikan.

“Tahun 2023 BNN Kota Pekanbaru telah melaksanakan tes urine kepada 1.329 Orang dan 32 orang terindikasi Positif Methamphetamin, Amphetamin, dan Positif THC,” beber Berliando.

Untuk program bidang rehabilitasi, sesuai amanah Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah rehabilitasi medis dan sosial. BNN Kota Pekanbaru memiliki strategi dalam upaya P4GN melalui demand reduction dan terus melakukan upaya dalam rangka menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba melalui layanan rehabilitasi rawat jalan bersifat Compulsory.

Mereka yang mengikuti layanan rehabilitasi rawat jalan merupakan klien para pecandu/ korban penyalahgunaan narkoba pengataran dari Polresta Pekanbaru dan Polsek Jajaran Polresta Pekanbaru.

“Totalnya layanan rehabilitasi rawat jalan sebanyak 35 orang dengan capaian 73 orang, yang artinya melebihi target. Mereka terdiri dari Pelajar, Swasta, dan Masyarakat Umum, dengan Indeks kepuasan layanan sebesar 3,64 dengan kategori sangat baik,” ungkapnya.

Disamping itu, pihaknya juga memberikan layanan Penerbitan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkoba (SKHPN) PNBP tercapai 142 orang.

Selanjutnya, beberapa program unggulan dibidang rehabilitasi BNNK Pekanbaru adalah pertama penguatan Lembaga Rehabilitsi Komponen masyarakat dengan memberikan bimbingan teknis kepada lima di Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (LRKM) yang ada di kota pekanbaru diantaranya Yayasan SIKLUS, Yayasan Satu Bumi, Yayasan Rumah Solid, yayasan sarasehan, dan Geliat Pelangi.

Kemudian, Layanan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) sebagai upaya mendekatkan akses layanan rehabilitasi kepada Masyarakat.

Berliando menyampaikan, bahwa IBM yang terbentuk pada tahun 2023 yang berlokasi di kelurahan Bersinar yaitu di Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya dan Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Binawidya Pekanbaru.

“IBM ini memberdayakan potensi masyarakat setempat untuk menjadi agen PEMULIHAN, guna melakukan Penjangkauan, Pendampingan serta Bimbingan bagi Penyalah guna Narkotika agar perilakunya tidak berlanjut menjadi Kecanduan. Dalam kegiatan IBM ini juga dibentuk Agen Pemulihan sebanyak 10 Orang,” katanya.

Lalu, penjangkauan melalui Sistem Intervensi Lapangan (SIL) dengan mengunjungi sekaligus mengajak para Pecandu/ korban penyalahgunaan narkoba untuk mengikuti layanan rehabilitasi narkoba di BNN. 

“Perlu kami informasikan bahwa BNNK Pekanbaru dalam tugasnya lebih memberikan edukasi dari penindakan hukum karena statusnya sebagai korban. Hal ini juga mengacu pada peraturan yang dikeluarkan Kabareskrim. Karena tidak selalu pecandu di penjarakan, dengan alasan memakan waktu di penyelidikan, penuntutan dan ini sesuai Perintah Pak Jokowi,” ungkap Berliando.

Dalam waktu dekat, juga diupayakan BNNP Riau memiliki Balai rehabilitasi. Karena saat ini proses rehabilitasi dilakukan di RS Jiwa Tampan.

“Harapan kami di 2024 kita dapat bekerja lebih baik. Dan perlu diingat bahwa tanpa ada bantuan masyarakat kami tidak apa-apa,” kayaknya.

Sebagai informasi, lanjut Berliando, bahwa dari pemetaan yang dilakukan Rumbai menjadi wilayah rawan terjadi peredaran narkoba.

“Hal ini sejalan dengan penangkapan banyak di Rumbai,” pungkasnya.***