8 Bursa Saham Dunia yang Terdampak Virus Covid-19


Jakarta ‐ Bursa saham dari berbagai negara terpantau melemah pada perdagangan Jumat (13/3). Penurunan itu masih dipicu penyebaran virus corona.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan penetapan status virus corona sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambah kekhawatiran pasar sehingga menekan pergerakan saham.

"Ini sebagian besar karena virus corona yang penyebarannya cukup cepat ke berbagai negara," ucapnya dilansi dari Cnnindonesia.com.

Untuk menekan penyebaran virus corona, sejumlah negara melakukan lockdown (isolasi) di beberapa kota yang positif terinfeksi virus corona. Menurutnya, isolasi berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi regional.

Saat ini, kata dia, pelaku pasar menunggu stimulus ekonomi guna meminimalkan dampak virus corona kepada ekonomi. Aksi tunggu, salah satunya dilakukan terhadap kebijakan Amerika Serikat.

"Namun, Presiden AS Donald Trump belum bisa menunjukkan kapan akan memberikan stimulus fiskal," imbuhnya.

Berikut adalah beberapa negara yang bursa sahamnya anjlok tajam gara-gara virus corona:

1. Amerika Serikat

Indeks utama Wall Street kompak melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2.352 poin atau 9,99 persen ke posisi 21.200 pada perdagangan Jumat pukul 15.00. Sejak awal tahun (year to daet/ytd) Dow Jones anjlok 25,71 persen.

Lalu, indeks S&P; 500 merosot 260 poin atau 9,51 persen ke 2.480. Sejak awal tahun S&P; 500 melemah 23,22 persen. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite turun 750 poin atau 9,43 persen ke level 7.201. Sejak awal tahun, Nasdaq turun 19,74 persen

2. Jepang

Bursa saham Jepang tak lepas dari infeksi virus corona. Terpantau indeks Nikkei 225 berkurang 1.128 poin atau 6,08 persen menjadi 17.431. Sejak awal tahun, indeks Negeri Sakura merosot 26,32 persen.

Sedangkan, indeks Tokyo Stock Exchange melemah 66,18 poin atau 4,98 persen menjadi 1.261. Sejak awal tahun, indeks Tokyo Stock Exchange merosot 26,70 persen.

3. China

Indeks-indeks utama China, sebagai negara bermulanya virus corona, juga mengalami koreksi. Indeks Shanghai Stock Exchange Composite turun 36,06 persen atau 1,23 persen ke posisi 2.887.

Sejak awal tahun, indeks Shanghai Stock Exchange melemah 5,33 persen, meskipun tak sedalam bursa saham negara lainnya.

Lalu, Shenzhen Stock Exchange Composite Index turun 19,57 poin atau 1,08 persen ke level 1.798. Sejak awal tahun, indeks Shenzhen Stock Exchange turun 4,41 persen.

4. Korea Selatan

Bursa saham Korea Selatan senasib dengan negara lainnya. Terpantau, indeks Korea Stock Exchange (Kospi) turun 62,89 poin atau 3,43 persen ke posisi 1.771. Sejak awal tahun, Kospi Indeks melemah 19,39 persen.

5. Hong Kong

Bursa saham Hong kong tak lepas dari infeksi virus corona. Indeks Hang Seng berkurang 276,16 poin atau 1,14 persen menjadi 24.032. Sejak awal tahun, indeks Hang Seng tercatat melemah 14,62 persen.

6. Prancis

Berbeda dengan Asia dan Amerika, bursa saham Eropa mayoritas berada di zona hijau. Indeks CAC All Tradable di Prancis menguat 69,28 poin atau 2,21 persen ke posisi 3.205. Akan tetapi, sejak awal tahun, indeks CAC All Tradable melemah 31,94 persen.

7. Inggris

Bursa saham Inggris juga terpantau menguat. Indeks FTSE 100 naik 173,97 poin atau 3,32 persen. Sejak awal tahun, indeks FTSE 100 turun 28,78 persen.

8. Jerman

Bursa saham Jerman juga selamat dari pelemahan. Indeks DAX Jerman menguat 199 poin atau 2,17 persen menjadi 9.360. Sejak awal tahun, DAX Jerman meluncur 30,85 persen.



Sumber: Cnnindonesia.com