Cadangan Devisa RI Cukup Bikin Rupiah Stabil?


Jakarta - Bank Indonesia (BI) menggunakan cadangan devisa sebagai 'alat' untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Apalagi saat ini rupiah masih tertekan oleh dolar AS yang masih kuat.

Apakah cadangan devisa RI masih kuat untuk membuat rupiah stabil?

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan saat ini jumlah cadangan devisa Indonesia masih lebih dari cukup.

"Cadangan devisa masih lebih dari cukup, dengan adanya tekanan tentu ada penurunan. Jumlah cadangan devisa masih cukup untuk upaya kami menstabilisasi nilai tukar rupiah, termasuk triple intervension," kata Perry dalam video conference di Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Dia mengungkapkan, cadangan devisa merupakan first line of defense atau bantalan utama untuk menjaga stabilnya nilai tukar rupiah.

Namun BI saat ini juga memiliki secondline of defense seperti bilateral swap dengan sejumlah bank sentral seperti dengan China US$ 30 miliar, Jepang US$ 22,7 miliar, Singpura 10 miliar SGD, Australia dan bank sentral lain.

"Kami berkomunikasi dengan bank sentral AS untuk bilateral swap ini. Kami yakinkan, jumlah cadangan devisa lebih dari cukup," jelas dia.

Mengutip data BI pada akhir Februari 2020 jumlah cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 130,4 miliar. Angka ini menurun dibandingkan posisi Januari 2020 yang sebesar US$ 131,7 miliar.

Angka cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Penurunan cadangan devisa pada Februari 2020 dipengaruhi oleh pembayaran ULN pemerintah.


Sumber: Detik.com