Dollar AS Diprediksi Tekan Rupiah Hingga Rp. 17.000


Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi terus menguat karena masih dibayangi ketidakpastian dari sisi eksternal mulai dari stimulus Amerika Serikat (AS) hingga harga minyak dunia yang merosot tajam.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan sementara itu dari dalam negeri jumlah orang yang positif virus corona di Indonesia meningkat menjadi 579.

Kemudian pasien yang meninggal menjadi 49 dan 30 orang dinyatakan sembuh. Hal ini terdeteksi setelah alat pendeteksi virus corona didatangkan dari China dan disebarkan ke rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.

"Sedangkan yang belum terdeteksi kemungkinan masih cukup banyak sehingga wajar kalau arus modal kembali keluar dari pasar dalam negeri dan Imbasnya IHSG dan mata uang garuda terus tersungkur. Ada kemungkinan IHSG ke level terendahnya di 3.800 dan rupiah ke Rp 17.000," kata dia dalam keterangannya, Senin (23/3/2020).

Nilai dolar di posisi Rp 17.000 bisa terjadi karena kepanikan pasar belum mereda. Apalagi saat ini Bank Indonesia (BI) hanya bisa melakukan intervensi menggunakan instrumen domestic non deliverable forward (DNDF).

"Sehingga ini tidak mungkin bisa menangkal serangan virus corona secara global. Agak sulit memang karena yang panik pasar global," jelasnya.

Dia menyebutkan esok hari, dolar AS diprediksi di kisaran Rp 16.520 - Rp 16.900.

Sumber: Detik.com