Lembaga AS Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19 ke Manusia


Jakarta ‐ Sebuah lembaga penelitian di Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah melakukan uji coba pertama vaksin virus corona (Covid-19).

Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi (NIAID) yang bermarkas di Maryland, Amerika Serikat, mengumumkan pada Senin (16/3) telah melakukan uji coba pertama pemberian kandidat vaksin Covid-19 kepada 45 orang dewasa yang sehat.

Uji coba fase pertama itu dimaksudkan untuk memberikan kepastian bahwa kandidat vaksin itu aman dan memerikan respons yang diinginkan dari sistem imunitas partisipan.

"Mencari vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi (virus corona) adalah prioritas kesehatan publik yang mendesak," kata Direktur NIAID Anthony Fauci dalam pernyataannya yang dikutip dari Cnnindonesia, Selasa (17/3).

"Penelitian Fase 1, diluncurkan dalam perekaman yang cepat, ini adalah sebuah langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan tersebut," imbuhnya.

Uji-uji coba itu juga dilakukan untuk membuktikan vaksin tersebut efektif dalam mencegah infeksi Covid-19. Bagaimanapun, itu tetap memerlukan penelitian lanjutan untuk memastikan keampuhan vaksin tersebut dengan melibatkan lebih banyak partisipan.

Uji coba itu sendiri disebutkan didanai NIAID dan dibantu Institut Penelitian Kesehatan Kaiser Permanente Washinton yang berbasis di Seattle.

Dalam pernyataan tersebut disebutkan vaksin itu menggunakan materia genetik yang dikenal dengan nama messenger RNA. Itu disebut dikembangkan ilmuwan NIAID berkolaborasi dengan perusahaan bioteknologi, Moderna.

NIAID menyatakan langkah yang cepat dalam fase 1 penelitian ini karena merujuk pada penelitian sebelumnya pada SARS dan MERS yang diketahui juga dipengaruhi jenis virus corona.

"[SARS dan MERS] sebuah awal untuk mengembangkan kandidat vaksin yang melindungi dari Covid-19," demikian pernyataan NIAID.

Sementara itu, Badan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), menyatakan meskipun vaksin tengah dikembangkan saat ini upaya pencegahan pertama penularan Covid-19 adalah mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.

Untuk diketahui sejauh ini dilaporkan belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Di AS sendiri saat ini setidaknya telah ada laran 4.477 kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat, di mana 87 di antaranya sudah meninggal dunia.



Sumber: Cnnindonesia.com