Jakarta - Pemerintah mencatat total pembiayaan utang Indonesia hingga akhir Februari 2020 mencapai Rp 115,5 triliun atau mencapai 32,8% dari target yang ditetapkan dalam kas negara sebesar Rp 351,8 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pembiayaan utang pemerintah di akhir Januari tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kita telah meralisir pembiayaan Rp 115,5 triliun atau 32,8% dari alokasi APBN," kata Sri Mulyani dalam paparan APBN Kita yang digelar via Videoconference, Rabu (18/3/2020).
Realisasi pembiayaan Utang yang mencapai Rp115,56 triliun terdiri dari realisasi Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 113,85 triliun atau 29,2% target APBN dan realisasi pinjaman sebesar Rp 1,71 tirliun atau negatif 4,6% target APBN.
Secara lebih rinci, realisasi pinjaman berasal dari penarikan pinjaman luar negeri sebesar Rp 7,54 triliun dan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri yang mencapai angka Rp 5,83 triliun, sedangkan komponen pinjaman dalam negeri belum ada realisasi.
"Pemenuhan kebutuhan pembiayan melalui utang akan dilakukan hati-hati, akan gunakan sisa anggaran lebih tahun sebelumnya untuk mengurangi kebutuhan kita penerbitan surat utang di pasar tertatama dengan situasi sangat tidak positif di seminggu terakhir," ungkapnya.
Sumber: Detik.com