Desa di Banjar Siapkan Rumah Karantina untuk Pemudik



Banjar - Berusaha memenuhi kebutuhan pangan masyarakat miskin, Pemerintah Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar menyalurkan bantuan Sembako bagi warga yang terdampak kondisi pandemi Corona atau COVID-19. Demi mewujudkan kegiatan itu, Pemdes Rejasari membatalkan rencana pembangunan gedung balai dusun.

"Masyarakat sudah kelimpungan, makanya kami berinisiatif menyalurkan bantuan lebih awal," kata Kepala Desa Rejasari Subur Waluyo, Jumat (17/4).

Subur menjelaskan menghadapi situasi pandemi COVID-19, pihaknya melakukan refocusing atau pengalihan anggaran sebesar Rp 673 juta dari total dana desa sekitar Rp 1,9 miliar. "Ada rencana pembangunan balai dusun senilai Rp 500 juta yang kami batalkan demi penanganan Corona. Selain itu ada pula kegiatan yang dianggap tak prioritas, juga kami alihkan sehingga total anggaran penanganan pandemi Corona Rp 673 juta," tutur Subur.

Selain membagikan paket sembako bagi 360 kepala keluarga sebulan sekali, selama 3 bulan. Pemdes Rejasari juga memberikan bantuan langsung tunai (BLT).
"Yang diakomodir oleh desa adalah warga yang tidak kebagian jatah PKH, BPNT dan bantuan sejenis dari Pemprov Jabar atau Pemkot Banjar," kata Subur.

Selain digunakan untuk bantuan masyarakat, alokasi anggaran juga digunakan untuk membiayai operasional 17 posko pemantauan di setiap dusun dan di perbatasan desa. 

"Di setiap dusun, kami sediakan rumah karantina untuk menampung perantau yang mudik namun rumahnya sempit atau tidak memilik ruang untuk isolasi. Makanya di setiap dusun kami siapkan," kata Subur.

Ia menambahkan saat ini pengawasan diperketat karena banyak warga yang pulang kampung untuk munggahan dan sebagai dampak pemberlakuan PSBB di beberapa daerah termasuk ibu kota. 

"Tentunya dalam pelaksanaan kami berkoordinasi dengan Kecamatan Langensari dan Pemerintah Kota Banjar," ujar Subur.



Sumber: Detik.com