Pembebasan Lahan Tol Tersendat Imbas Corona


Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembebasan lahan proyek tol saat ini tersendat. Hal itu disebabkan adanya keharusan melakukan social distancing atau physical distancing.
Dengan begitu proses musyawarah dengan warga yang lahannya tergusur jadi tak bisa dilakukan.

Basuki menjelaskan kendalanya hanya karena adanya pembatasan fisik antara orang, sedangkan dari sisi keuangan yang diperlukan untuk pembebasan lahan tak jadi soal. Pembatasan fisik sendiri merupakan upaya pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19).

"Terjadi perlambatan proses pembebasan lahan bukan karena faktor keuangan tapi tanah. Musyawarah-musyawah sangat dilarang dalam rangka pembatasan sosial. Jadi sangat dibatasi untuk dia lakukan pertemuan-pertemuan yang berbentuk kerumunan," kata Basuki dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/4/2020).

Berkaitan dengan pembebasan lahan tol, pihaknya juga meminta Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mempercepat pembayaran dana talangan kepada badan usaha jalan tol (BUJT), untuk pembebasan lahan yang sudah dilakukan.

"Kami ingin juga melakukan percepatan pembayaran dari LMAN sebagai talangan. Jadi pembayaran uang talangan pembebasan lahan yang sudah dilakukan BUJT yang sampai sekarang masih ada di LMAN," jelasnya.

Setidaknya untuk pembangunan proyek jalan bebas hambatan, pihaknya mencatat ada 60.000 tenaga kerja yang dilibatkan.

"Untuk tol yang sedang ongoing dikerjakan menyerap tenaga sekitar 60 ribu tenaga, baik itu tenaga tetap, main contractor, maupun sub kontraktor dan tenaga lepas," tambahnya.


Sumber: Detik.com