Foto: Tangkapan layar |
Probolinggo -Seorang kakek berstatus PDP ngamuk dan berontak saat
hendak dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Tongas. Video ngamuknya kakek tersebut
viral di medsos.
Video berdurasi 23 detik ini memperlihatkan dua petugas
medis yang mengenakan baju APD (Alat Pelindung Diri) berusaha mempertahankan
pintu yang terus ditarik si kakek.
Kuatnya tenaga kakek membuat petugas kewalahan dan
membiarkan sang kakek keluar ruangan meski hanya mengenakan celana dalam. Si
kakek terus saja mengomel menggunakan bahasa Madura Pedalungan khas
Probolinggo.
"Saya nggak salah, kok mau dikerangkeng, dan dipenjara,
saya tidak mau," ujar si kakek dalam video yang dilihat detikcom, Kamis
(7/5/2020).
Aulia Novi adalah salah satu yang mengomentari video itu.
Aulia justru merasa lucu dengan amukan kakek tersebut. Menurut Aulia,
seharusnya kakek itu tak melawan demi keselamatan dirinya sendiri.
"Melihat kakek pasien PDP tidak mau dan berontak saat
dimasukkan ke ruang isolasi Corona.
Yang melihat pasti tertawa," ujar Novi saat dikonfirmasi.
Sementara itu menurut juru bicara Satgas Covid 19 Kabupaten
Probolinggo Dr Anang Budi Yoelijanto membenarkan adanya video viral tersebut.
Kake itu memang PDP asal Kecamatan Wonomerto. Si kakek tidak mau dirawat dan
dimasukkan ke ruang karantina khusus di RSUD Tongas pagi tadi.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan)
sebanyak 430 orang, pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan) ada 50 orang dan 22
orang positif terpapar virus corona.
Sumber: Detik.com