Dolar AS Tertekan Dekati Level Rp 14.000, Ini Penyebabnya



Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami penguatan beberapa hari terakhir. Dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tercatat rupiah berada di level Rp 14.245 atau menguat dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp 14.502. Kemudian berdasarkan data Reuters, mata uang Paman Sam keok lawan rupiah dan berada di posisi Rp 14.143.

Kepala ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengungkapkan penguatan yang terjadi pada rupiah hari ini karena beberapa faktor internal dan eksternal. 

"Penyebabnya kombinasi, dari internal kebijakan ekonomi pemerintah dalam menangani dampak COVID-19 diterima baik dengan pasar sehingga memberikan respons positif," kata Ryan saat dihubungi detikcom, Rabu (3/6/2020).

Dia mengungkapkan sedangkan dari sisi eksternal, situasi domestik di Amerika Serikat (AS) setelah meninggalnya George Floyd yang menstimulasi kerusuhan sosial menciptakan sentimen negatif untuk pemulihan ekonomi AS. 

Hal ini menyebabkan sebagian hedge fund keluar dari aset dolar AS dan memburu aset bukan dolar AS, termasuk aset dalam rupiah. 

"Kondisi ini akan bertahan cukup lama karena sentimen negatif di AS masih akan berlanjut, lebih-lebih sengketa dagang dengan China malah menguat lagi akhir-akhir ini," jelasnya.


Sumber: Detik.com