Ternyata Resesi Ekonomi AS Sudah Dimulai Sejak Februari 2020
Jakarta - Era ekspansi ekonomi Amerika Serikat (AS) telah
resmi berakhir sejak Februari kemarin. Itu merupakan era ekspansi terpanjang
dalam sejarah, meskipun diakhiri dengan resesi akibat pandemi virus Corona.
Hal itu berdasarkan pernyataan dari kelompok riset ekonomi
swasta yang bertindak sebagai penengah untuk menentukan siklus bisnis. Demikian
dilansir dari Reuters, Selasa (9/6/2020).
The Business Cycle Dating Committee of the National Bureau
of Economic Research menyimpulkan bahwa terjadi penurunan lapangan kerja dan
produksi. Penurunannya cukup besar dengan jangkauan yang luas. Kondisi ini
belum pernah terjadi dan diyakini sebagai resesi ekonomi.
Pernyataan bahwa telah terjadinya resesi ini hanya empat
bulan dari dimulainya resesi. Komite tersebut biasanya menunggu lebih lama dari
itu untuk memastikan dan menyatakan bahwa terjadi resesi.
Seperti misalnya pada 2007 ekonomi AS merosot. Tapi komite
tersebut baru menyatakan awal resesinya setelah 1 tahun kemudian.
Tetapi seberapa dalam dampak dari resesi ini belum
dipastikan. Komite itu masih akan mengidentifikasi resesi yang tengah terjadi.
Seberapa dalam durasi hingga dampaknya ke ekonomi secara luas.
Meski begitu, komite tersebut menilai resesi saat ini
memiliki karakteristik dan dinamika yang berbeda dengan sebelumnya.Tetapi seberapa
dalam dampak dari resesi ini belum dipastikan. Komite itu masih akan
mengidentifikasi resesi yang tengah terjadi. Seberapa dalam, durasi hingga
dampaknya ke ekonomi secara luas.
Produk domestik bruto (PDB) AS turun secara tahunan 4,8%
pada kuartal I tahun ini. Untuk kuartal II diperkirakan pertumbuhan PDB AS akan
jauh lebih buruk bahkan bisa turun sampai 20% atau lebih.
Tingkat pengangguran terus menunjukkan kenaikan dan
mencatatkan rekor baru. Pada Februari tingkat pengangguran AS 3,5%, April naik
jadi 14,7% dan 13,3% pada Mei 2020.
Sumber: Detik.com