Jakarta - Anjing pelacak sempat mengendus sebuah warung yang ada
diUlujami, Pesanggrahan, Jaksel, saat polisi melakukan penyisiran terkait
kematian editor Metro TV,YodiPrabowo. Hasil penyelidikan polisi, ternyata
warung itu sering dikunjungi olehYodi.
"Dari keterangan saksi-saksi yang ada termasuk di
warung ambil keterangan bahwa memang korban sering ke situ. Ini masih kita
mengambil keterangan semua," kata Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro
Jaya, Jakarta, Selasa (14/7/2020), dikutip Detik.com
Yusri mengatakan, karena seringnya Yodi berkunjung ke warung
itu, pemilik warung pun mengenal korban. Saat ini pemilik warung dimintai
keterangan oleh polisi.
"(Pemilik warung) kenal dengan korban. Makanya ini
masih didalami semuanya," imbuh Yusri.
Dari hasil olah TKP yang dilakukan polisi pada Sabtu (11/7)
lalu, anjing pelacak memang mengendus ke warung tersebut. Warung itu berjarak
sekitar 400 meter dari TKP. Dua kali pelacakan, anjing K-9 selalu berakhir di
warung tersebut.
Lebih lanjut Yusri menambahkan, pagi hari tadi pihak
kepolisian kembali melakukan analisis dan evaluasi (anev) dari tiap temuan
barang bukti dan keterangan para saksi. Total hingga kini sudah ada 23 saksi
yang diperiksa polisi guna mengungkap kasus kematian Yodi Prabowo.
"Anev tadi pagi kita bagi tugas lagi. Sudah 23 saksi
diperiksa termasuk orang-orang terdekat korban, beberapa pegawai kantor dan
juga (pemilik) warung ya, serta pacar yang bersangkutan kita lakukan
pemeriksaan," tutur Yusri.
Seperti diketahui, mayat editor Metro TV Yodi Prabowo
ditemukan di pinggir Jalan Tol JORR, Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan
pada hari Jumat (10/7) lalu. Saat ditemukan ada luka tusuk pada dada korban.
Polisi menduga Yodi Prabowo menjadi korban pembunuhan. Olah
TKP pun dilakukan dengan dibantu oleh anjing pelacak K9. Setelah dua kali
pelacakan, anjing K9 berhenti di sebuah warung yang berjarak 500 meter dari
lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo. Pelaku diduga sempat mampir ke warung
tersebut.