Suara Golkar Pekanbaru Anjlok, Ini Penjelasan Syahril

 

Pekanbaru - Ketua DPD II Golkar Pekanbaru, Sahril mengaku tertantang untuk mengembalikan kursi dan kejayaan partai Golkar kota Pekanbaru pada Pileg 2024 mendatang. Karena itu ia ingin maju untuk memimpin Golkar Pekanbaru periode 2020-2025.

Hal ini dikatakan Sahril saat pembukaan Musda Golkar Pekanbaru, Ahad (30/8/2020). Dalam sambutannya Sahril mengakui bahwa kursi Golkar di DPRD Pekanbaru pada Pileg 2019 lalu tak sesuai harapan, turun dari yang sebelumnya 7 kursi menjadi 4 kursi.

"Kami dapat kursi tak sesuai harapan di Pileg 2019. Namun, bisa saya sampaikan, kondisi politik yang membuat jadi seperti ini. Kondisi ini tak hanya terjadi pada 2019. Namun pada tahun 2004 dimana kala itu Golkar mendapatkan 12 kursi, pada tahun 2009 turun menjadi 9 kursi. Padahal kepala daerahnya dari Golkar yakni pak Herman Abdullah dan Erizal Mulul, ketua DPRD-nya juga kala itu dari Golkar. Namun kondisi politik kala itu juga tak menguntungkan Golkar," papar Sahril, dikutip dari cakaplah.com.

Sahril kembali menceritakan, bahwa turunnya suara Golkar pada Pileg 2009 itu, karena Demokrat dominan, dengan SBY yang menjadi presiden kala itu.

"Ini bukan pembelaan. Saya bertanggung jawab penuh atas turunnya perolehan kursi Golkar di DPRD Pekanbaru, namun memang kemarin (Pileg 2019) kondisinya luar biasa," cakapnya.

"Saya tertantang untuk kembali pimpin Golkar Pekanbaru. Namun, klau saya tak terpilih di Musda, yang gantikan saya harus bisa rebut lagi suara Golkar dan memenangkan Golkar," tegasnya.