Bulog Dirugikan Dengan Beredarnya Beras dari Perusahaan Tak Berizin

Kampar - Riki Kepala Bulog Kampar, merasa kecewa dengan beredarnya beras dari perusahaan tidak berizin di Kabupaten Kampar dan Rohul Provinsi Riau. Apalagi mereka sudah mulai masuk serta mengisi E-Warung, di mana masyarakat penerima Bantuan Sosial Pangan (BSP) dari Pemerintah Pusat mengambil beras.

"Kita dirugikan dengan adanya, beras dari perusahaan tidak berizin ini. Karena dari dulu masyarakat yang tidak mampu tahunya beras yang didapat mereka adalah beras milik Bulog. Jadi jika nanti ditemukan beras jelek atau lainnya yang disalahkan adalah Bulog," katanya, Rabu (9/9/2020), dikutip Klikmx.com.

Riki menyebutkan, masyarakat penerima BSP atau dulunya disebut BPNT  menerima beras dari Bulog. Namun dengan adanya hal begini, ia curiga adanya pihak pihak yang bermain. "Sehingga Bulog dijelekkan jika ada masalah temuan beras yang buruk," ungkapnya.

Ia mengatakan, anggotanya sudah melacaknya. Ternyata sejak dari bulan Agustus 2020 kemarin, beras tersebut sudah mengisi berapa kecamatan di Kampar dan Rohul.

Dengan hal begini, tegasnya, akan menjadi catatan penting bagi Bulog Kampar - Rohul. Karena itu pihaknya akan melaporkan juga ke Bulog Regional Riau supaya menjadi perhatian serius jika ada sesuatu. 

"Kami akan terus memantaunya," tegasnya.